Mohon tunggu...
Akhsin Muamar
Akhsin Muamar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang lelaki yang terus berusaha melakukan hal terbaik untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan umat manusia....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Homestay, SBY, dan Musalla di Bromo

18 Maret 2014   21:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13951283251616993688

Warung SBY

Salah satu fenoma umum tempat wisata Indonesia adalah Warung SBY. Ke mana kita pergi di kawasan wisata terkenal kita akan mendapati warung SBY. Sebutan itu mengacu pada Presiden RI yang pernah mampir di warung tersebut. Biasanya terpampang foto Pak SBY sedang singgah makan di situ.

Di Penanjakan, terdapat warung makan denga foto SBY besar. Orang menyebut warung SBY. Rupanya di sini Presiden SBY menikmati mie instan dan pisang goring hangat usai menyaksikan matahari terbit. Rombongan kami pun singgah di sini. Bukan karena ada foto SBY, tapi karena itu warung terdekat usai turun dari lokasi melihat matahari terbit.

Pagi itu matahari terbit sekitar pukul 05.35 WIB. Udara dingin menusuk tulang membuat perut yang sempat kami isi the manis panas dan mie instan cup di homestay kembali keroncongan. Maka kami mampir di Warung SBY ini. Kami menikmati mie goring instan, pisang goring, kentang goring dan teh manis panas. Seorang rekan mencari nasi goring. Tentu tidak ada. Tak mau kalah dia berujar ke pemilik warung. ‘’Kalau bapak sediakan nasi goreng sekitar 20 piring aja tiap hari pasti laku pak.’’  Menurut dia nasi goreng sangat pas untuk udara dingin.

Tempat Salat

Satu hal lagi yang menjadi catatan saya saat ke Bromo adalah tempat salat Subuh. Beberapa tahun lalu, utk wudhu pun sulit. Alhasil saya membeli Aqua untuk wudhu dan menumpang solat di warung. Teman saya salat di atas batu-batu yang datar.

Kesulitan fasilitas untuk solat Subuh rupanya bukan hanya kita orang awam yang merasakan. Presiden dan Wapres serta pejabat yang berkunjung pun merasakannya. Maklum untuk bisa menyaksikan matahari terbit kita sudah meninggalkan homestay jam 3-4 pagi. Kita salat Subuh dulu kemudian baru naik ke tempat mata hari terbit.

Nah, sekarang salat Subuh di Penanjakan tidak sulit lagi. Sudah ada Musala Syariah Mandiri sekitar 300 meter di bawah Penanjakan. Kemarin, saya berhenti parkir di depan musala utk salat Subuh di sini. Airnya sangat dingin. Bangunan musala ini baru dan dilengkapi areal parkir yang luas.

Rupanya musala ini baru diresmikan dan terafilitasi dengan bank syariah mandiri. Di pagar terdapat logo bank tersebut. Usai salat, saya menyewa ojek untuk menuju ke Penanjakan. Dengan ojek, ini saya menuju tempat mata hari terbit. Si ojek menunggu hingga saya turun dan kembali ke jip hardtop menuju Gunung Bromo dan Pasir Berbisik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun