Mohon tunggu...
Akhsin Muamar
Akhsin Muamar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang lelaki yang terus berusaha melakukan hal terbaik untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan umat manusia....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andai Pengadilan Cinta Itu Ada...

18 Maret 2014   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:47 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia percintaan memang tidak ada habisnya dibicarakan. Selalu saja ada kisah pilu di dalamnya.

Kasus pembunuhan Ade Sarah, gadis remaja yang dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri dan pacar baru mantannya itu membuka mata kita semua, 'cinta memang gila'. Hafidz dan Asyifaa mungkin saat ini menyesal sejadi-jadinya, masa depannya sudah hancur karena tangannya berlumuran darah. Namun di sisi lain, mungkin saja ada sensasi tersendiri bisa menghancurkan si "pesaing cinta". #begundal cinta

Lain waktu, seorang kawan bercerita tentang bangkrutnya seorang pengusaha sukses yang habis dilucuti hartanya oleh selingkuhannya. Dikisahkan, seorang eksekutif yang tampan dan kaya, tentu wajar jika dia menjadi pusat perhatian di mana-mana. Banyak orang kagum dan berharap dekat padanya, tak terkecuali seorang perempuan X. Si X ini konon saking bernafsunya ingin memiliki sang eksekutif sampai harus menggunakan cara-cara supranatural hitam. Istri sah dari eksekutif tadi diteror tiada henti, hingga kemudian bercerai. Setelah eksekutif tersebut jadi kawin dengan selingkuhannya, hartanya pun berangsur habis, dan habis manis sepah dibuang. Ada uang Abang sayang, tak ada uang Abang ditendang..kasihan #begundal cinta

Korban-korban cinta memang tidak pandang bulu, laki-laki dan perempuan bisa jadi begundal cinta atau korban cinta, sama saja. Jika diatas ada cerita laki-laki bahagia menjadi pesakitan, maka ketahuilah ada pula seorang perempuan baik-baik nan bahagia, tertipu oleh laki-laki penggombal durjana.

Alkisah seorang perempuan bersuami, berkecukupan dan pintar "terpaksa" bertekuk lutut pada seorang laki-laki perayu. Si perempuan bersuami tadi walau berkelimpahan harta ternyata punya masalah bahwa "suaminya kurang mesra'. Dia kesepian, ingin dibelai jiwa dan raganya. Di kantor, rupanya kebutuhan si perempuan pintar tadi terpenuhi dengan kehadiran seorang laki-laki yang super perhatian, suka mengumbar kata-kata manis. Singkat cerita, perempuan tadi sampai rela menggugat cerai suaminya agar bisa "lebih leluasa" menikmati mabuk cintanya bersama lelaki penggombal tadi. Namun apa lacur, namanya lelaki penggombal memang hanya mencari kesenangan. Maka tak lama si penggombal itu pun segera mencari mangsa baru setelah memeras habis "air cinta" dari sang perempuan tadi. Si perempuan sekarang kehilangan segalanya dan hanya bisa melongo ditinggal pergi.

Andai pengadilan cinta itu ada, hukuman apa yang setimpal untuk para durjana-durjana cinta itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun