Dunia percintaan memang tidak ada habisnya dibicarakan. Selalu saja ada kisah pilu di dalamnya.
Kasus pembunuhan Ade Sarah, gadis remaja yang dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri dan pacar baru mantannya itu membuka mata kita semua, 'cinta memang gila'. Hafidz dan Asyifaa mungkin saat ini menyesal sejadi-jadinya, masa depannya sudah hancur karena tangannya berlumuran darah. Namun di sisi lain, mungkin saja ada sensasi tersendiri bisa menghancurkan si "pesaing cinta". #begundal cinta
Lain waktu, seorang kawan bercerita tentang bangkrutnya seorang pengusaha sukses yang habis dilucuti hartanya oleh selingkuhannya. Dikisahkan, seorang eksekutif yang tampan dan kaya, tentu wajar jika dia menjadi pusat perhatian di mana-mana. Banyak orang kagum dan berharap dekat padanya, tak terkecuali seorang perempuan X. Si X ini konon saking bernafsunya ingin memiliki sang eksekutif sampai harus menggunakan cara-cara supranatural hitam. Istri sah dari eksekutif tadi diteror tiada henti, hingga kemudian bercerai. Setelah eksekutif tersebut jadi kawin dengan selingkuhannya, hartanya pun berangsur habis, dan habis manis sepah dibuang. Ada uang Abang sayang, tak ada uang Abang ditendang..kasihan #begundal cinta
Korban-korban cinta memang tidak pandang bulu, laki-laki dan perempuan bisa jadi begundal cinta atau korban cinta, sama saja. Jika diatas ada cerita laki-laki bahagia menjadi pesakitan, maka ketahuilah ada pula seorang perempuan baik-baik nan bahagia, tertipu oleh laki-laki penggombal durjana.
Alkisah seorang perempuan bersuami, berkecukupan dan pintar "terpaksa" bertekuk lutut pada seorang laki-laki perayu. Si perempuan bersuami tadi walau berkelimpahan harta ternyata punya masalah bahwa "suaminya kurang mesra'. Dia kesepian, ingin dibelai jiwa dan raganya. Di kantor, rupanya kebutuhan si perempuan pintar tadi terpenuhi dengan kehadiran seorang laki-laki yang super perhatian, suka mengumbar kata-kata manis. Singkat cerita, perempuan tadi sampai rela menggugat cerai suaminya agar bisa "lebih leluasa" menikmati mabuk cintanya bersama lelaki penggombal tadi. Namun apa lacur, namanya lelaki penggombal memang hanya mencari kesenangan. Maka tak lama si penggombal itu pun segera mencari mangsa baru setelah memeras habis "air cinta" dari sang perempuan tadi. Si perempuan sekarang kehilangan segalanya dan hanya bisa melongo ditinggal pergi.
Andai pengadilan cinta itu ada, hukuman apa yang setimpal untuk para durjana-durjana cinta itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H