[caption id="attachment_148472" align="aligncenter" width="600" caption="Gb: Kompas/Lucky Pransiska"][/caption] Gejolak asmara Angelina Sondakh sepertinya sedang membara. Ia terlibat asmara dengan salah seorang penyidik KPK. Kisah cinta yang dilakoninya dengan seorang perwira polisi yang bertugas di KPK sedemikian santer. Ketua KPK Busyro Muqoddas pun angkat bicara. Busyro membenarkan soal hubungan asmara dua insan manusia ini yang dianggapnya manusiawi (Detik, 09 Desember 2011). Liku-liku percintaan anak manusia sungguhlah manusiawi sekaligus fenomenal. Adanya kabar yang muncul tentang jalinan asmara Angelina Sondak dengan orang dalam KPK, menyentak kita semua. Apalagi bila diketahui bahwa hubungannya itu tumbuh dan terbina dari intensifnya komunikasi antara keduanya. Sementara Angelina Sondakh sendiri, tengah giat diperiksa KPK sebagai saksi dugaan korupsi dalam proyek pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang yang dilakukan Muhammad Nazaruddin. Sungguh fenomenal, meskipun tetap saja manusiawi. Bila komunikasi antara Angelina Sondakh dan pria pujaannya itu, dilakukan di suatu tempat yang sama, bisa saja di sebut cinta lokasi. Bila komunikasi dilakukan tanpa "jumpa darat", bisa disebut cinta jarak jauh, atau cinta di udara, yang sekarang perkembangannya menanjak menjadi cinta online. Sebelumnya ada cinta on air, cinta kepada penyiar radio atau sesama penggemar siaran radio. Cinta-cinta semacam ini, biasanya bisa berlanjut. Tindak lanjut dari cinta udara adalah "copy darat", cinta online menjadi cinta offline, sedangkan cinta on air menjadi cinta off air. Secara "gebyah uyah" sebab musabab di atas,  terjadi karena "terbiasa", atau mulanya biasa saja, selanjutnya luar biasa, atau "miting tresno jalaran soko kulino". Tetapi, bisa jadi keterpautannya,  muncul sejak pertama kalinya, awal jumpa. Satu pihak yang terpesona, atau keduanya. Jika keduanya saling bertemu, berawal dari pandangan mata,  "pandangan pertama". Dari mata turun ke hati. Angelina Sondak, anggota DPR RI, lembaga terhormat. Adakah yang salah dengan jalinan percintaannya, sehingga ramai diperbincangkan? Apakah jalinan percintaan anak manusia, sebuah keaiban.  Sesuatu aktifitas keasmaraan, sesuatu tak terhormat, sehingga dilarang dilaksanakan oleh orang yang duduk di lembaga terhormat. Kegairahan publik terhadap hal ikhwal senarai percintaan Angelina Sondakh saat ini, sebenarnya terdorong rasa penasaran atau keingintahuan publik terhadap prosedur, tata cara dan mekanisme percintaan antara keduanya. Antara penyidik dan tersidik. Bila seorang penyidik KPK dan tersidik misalnya, saling bercinta. Apa sebenarnya yang disidik. Dimana pula, ruang penyidikan yang digunakan. Bila penyidikan itu memerlukan pemeriksaan, apa sebenarnya yang diperiksa. Apakah pemeriksaan dilakukan searah atau dua arah, saling memeriksa satu sama lain. Saling menunjukan bukti. Tetapi, penyidikan dalam situasi seperti ini, dalam lilitan asmara, bisa saja, dilaksanakan secara profesional. Namun,... apa bisa? Cinta itu suci, katanya. Tetapi toh kenyataanya, bermotivasi jamak. Ada juga yang tanpa motivasi sekalipun, seperti kasus perjodohan. Hasrat cinta, disertai ketulusan hati yang dalam disebut cinta sejati. Di sisi lain, ada cinta gombal, cinta palsu, cinta harta, cinta sesaat dan ada juga cinta satu malam. Terkadang perbedaan di antaranya sangat tipis, bahkan tidak dapat diendus sama sekali. Makanya, rindu buatan, rindu sungguhan, susah dibedakan. Bila cinta sudah direkayasa. "Cinta... "Kini sudah direkayasa "Diolak alik "Semanis madu "Tapi berbisa... ...................... "Kalau cinta "Sudah direkayasa "Dengan gaya "Canggih luar biasa "Rindu buatan "Rindu sungguhan Susah dibedakan ......................." oleh Akhmad Rozi Rekayasa Cinta, Oleh Renold Panggabean, Dipopulerkan Camelia Malik