Mohon tunggu...
Alfredo Ortega
Alfredo Ortega Mohon Tunggu... -

Sumbanese Man

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Punya Mimpi bahwa Suatu Saat Nanti Pemimpin Negara Dipilih Bukan Berdasarkan Agama dan Etnis

20 Juli 2014   03:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:51 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul diatas sebenarnya sedikit meniru kalimat yang ada dalam pidato terkenal dan fenomenal dari Marten Luther King, Jr yang berisi seruan kesetaraan ras dan diakhirnya diskriminasi. Situasi politik dinegara kita saat ini juga hampir sama dengan situasi di amerika pada era Marten Luther King, Jr  khususnya dalam menentukan pemimpin negara perbedaanya kalau di amerika pada masa itu secara terang terangan membuat aturan yang melarang  ras Afrika-Amerika untuk mengikuti pemilu sedangkan di Indonesia tidak ada aturan tertulisnya namun pada kenyataannya banyak masyarakat yang memilih berdasarkan kesamaan agama dan etnis.

Saya bukan tidak setuju masyarakat memilih  pemimpin yang memiki kesamaan agama dan etnis asalkan itu bukan menjadi penilaian utama. Melihat keadaan negara kita saat ini yang masih banyak tertinggal dari negara lain kita membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan, prestasi dan pengalaman, itu semua dapat kita telusuri dari rekam jejak.

Saya tidak tau kapan mimpi saya ini atau mungkin juga mimpi anda dan banyak masyarakat Indonesia dapat terwujud namun saya melihat ada pergerakan kearah itu, dapat dilihat dari terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakil gubernur DKI Jakarta  yang berasal dari agama dan etnis minoritas. Ditengah kehidupan yang serba sulit ini saya percaya masyarakat akan semakin berpikir rasional dan realistis dalam memilih pemimpin negara sehingga saya bukan hanya bisa bermimpi namun saya melihat mimpi saya jadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun