Mohon tunggu...
Akhman Sari
Akhman Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-PMD UNRAM Menggelar Sosialisasi Pencegahan Stunting Dirangkaikan dengan Pembagian Minyak Ikan

9 Agustus 2023   13:26 Diperbarui: 9 Agustus 2023   13:29 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian materi stunting dari Puskesmas Wajageseng (Dokpri)

Kelompok  Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN- PMD) Universitas Mataram 2023 di Desa Wajageseng, Kec. Kopang, Kab. Lombok Tengah  telah melaksanakan kegiatan sosialisasi stunting disertai posyandu pada kamis, (06/07/2023) yang bertempat di dusun yang ada di wajageseng yaitu dusun lendang telaga dengan mengundang langsung narasumber  ahli gizi dari puskesmas Wajageseng Muhammad Zaini, A.Md. Gz yang turut serta dihadiri oleh kepala desa, kader posyandu, masyarakat, dan ibu hamil.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang yang diakibatkan gizi buruk, infeksi yang berulang dan psikososial yang tidak seimbang. Stunting ini disebabkan oleh Rendahnya asupan gizi pada 1.000 HPK, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun, Buruknya fasilitas sanitasi, Minimnya akses air bersih dan kurangnya kebersihan lingkungan, adapun penyebab lain yang sering terjadi di Lombok adalah Merariq Kodeq yang masih menjadi hal yang lumrah. Lantas..Bagaimana hubungan antara merarik kodeq dengan stunting???  Secara Psikologis mental remaja belum matang, artinya remaja belum memiliki cukup pengetahuan dalam menghadapi kehamilan dan mengasuh anak dengan baik dan benar dan Secara Fisik Wanita berumur di bawah 18 tahun belum matang organ reproduksinya sehingga apabila hamil, tinggi resiko perkembangan janin akan terganggu.

Muhammad Zaini selaku pemateri dalam acara penyuluhan stunting ini mengungkapkan cara-cara untuk penanggulangan stunting yaitu :

  • Pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian asi eksklusif pemberian makanan tambahan pada ibu hamil memberikan edukasi seksual dan reproduksi pada remaja
  • Pemberian asi yang didampingi oleh pemberian MPASI pada usia 6-24 Bulan
  • Pendidikan serta pengasuhan terhadap orang tua
  • Menyediakan dan memastikan akses air bersih dan sanitasi
  • Menyediakan akses layanan kesehatan dan keluarga berencana (KB).

Acara penyuluhan ini juga dirangkaikan dengan posyandu dan pembagian makanan tambahan (Minyak Ikan) yang diberikan kepada ibu hamil. Tujuannya untuk memberikan nutrisi tambahan yang nantinya bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan awal Janin karena minyak ini sendiri mengandung omega 3 yang tinggi selain itu juga suplemen minyak ikan merupakan sumber EPA dan DHA, yang paling aman dan baik dikonsumsi selama kehamilan.

Pembagian Minyak Ikan kepada Ibu hamil saat menghadari kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Wajageseng (Dokpri) 
Pembagian Minyak Ikan kepada Ibu hamil saat menghadari kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Wajageseng (Dokpri) 

Akhman selaku ketua Kelompok KKN --PMD Unram 2023 di Desa Wajageseng  berharap dengan mengadakan kegiatan penyuluhan stunting ini dapat memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat.

Foto bersama  dengan Kepala Desa Wajageseng, Pihak Puskesmas, Kader Posyandu, Mahasiswa KKN di Wajageseng (Dokpri)
Foto bersama  dengan Kepala Desa Wajageseng, Pihak Puskesmas, Kader Posyandu, Mahasiswa KKN di Wajageseng (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun