Mohon tunggu...
Akhmad Yaslim
Akhmad Yaslim Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Pengusaha, Desain Grafis

Suka nulis dari lulusan SMK, aktif komunitas milis semakin menambah ilmu, pengen kuliah double major

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanggapi Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Manusia Cerdas

27 Juli 2023   20:37 Diperbarui: 27 Juli 2023   20:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merespons kecerdasan buatan (AI) dengan berbagai cara, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman, sikap, dan persepsi mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa reaksi manusia terhadap AI berkisar dari keingintahuan dan kegembiraan hingga skeptisisme dan ketakutan.

Beberapa individu merangkul AI sebagai teknologi yang menawarkan kemudahan, efisiensi, dan solusi potensial untuk masalah kompleks

Mereka menghargai kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas, meningkatkan produktivitas, dan menyempurnakan proses pengambilan keputusan

 Respons positif terhadap AI dapat didorong oleh manfaat dan peluang yang dirasakan, seperti peningkatan layanan kesehatan, rekomendasi yang dipersonalisasi, dan aplikasi inovatif di berbagai industri

Di sisi lain, beberapa orang menyatakan keprihatinan dan keberatan tentang AI. Kekhawatiran ini dapat berasal dari pertimbangan etis, seperti potensi pemindahan pekerjaan, pelanggaran privasi, dan bias yang tertanam dalam algoritme AI

Ketakutan akan hal yang tidak diketahui dan penggambaran AI dalam budaya dan media populer juga dapat memengaruhi persepsi negatif

 Berbagai faktor membentuk respons ini. Faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, dan latar belakang budaya dapat memengaruhi sikap terhadap AI. Misalnya, generasi muda yang tumbuh dengan teknologi mungkin lebih terbuka untuk merangkul AI, sementara generasi yang lebih tua mungkin menyatakan skeptisisme atau penolakan

 Singkatnya, tanggapan manusia terhadap AI sangat bervariasi, mulai dari antusiasme dan penerimaan hingga skeptisisme dan kegelisahan. Keragaman tanggapan dipengaruhi oleh keyakinan pribadi, pengalaman, dan manfaat atau risiko yang dirasakan terkait dengan AI. Memahami tanggapan ini sangat penting dalam merancang sistem AI yang selaras dengan nilai dan kebutuhan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun