Mohon tunggu...
AKHMAD SUWIGNY0
AKHMAD SUWIGNY0 Mohon Tunggu... Freelancer - Mencoba Menulis

Semoga bisa diterima dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Tersisa di Segelas Kopi

26 Agustus 2019   23:14 Diperbarui: 26 Agustus 2019   23:57 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pojok ruangan ia duduk termangu, hatinya menjerit bimbang, apakah besok atau lusa nanti, anak-anakku dapat makan. Oh Tuhan, berilah sedikit rezeki-Mu. 

Duduk berjam-jam menunggu, entah sudah berapa batang cigaret filter habis diisapnya, beberapa gelas kopi habis pula diminumnya, mengapa tuan belum juga datang? 

Perempuan bermake-up tebal dengan gelas kopi ditangan menanti janji sang pemberi rezeki di malam ini, namun tak kunjung tiba! Dengan hati yang gusar dia melangkah pergi

Pergi, menelusuri lorong sepi dipinggiran kota yang menyimpan sejuta misteri, semakin jauh melangkah meninggalkan bayangan diri, semakin jauh pula harapannya ditelan gelapnya malam

Di segelas kopi sisa kemarin, kutemukan sebuah jawaban dari sebuah pertanyaan. "Apakah semua kejadian di muka bumi ini, terjadi dengan sendirinya"? 

Tidak...! 

Semua kejadian itu ada sebabnya, seperti perempuan malam yang menghilang dan ditemukan terkapar tak bernyawa di tepi jalan dengan tubuh berlumuran darah serta luka menganga

Lalu, apa penyebab hilangnya nyawa atau kematian perempuan itu?... Banyak faktor penyebab. Silahkan mencari jawabnya dengan analisa sendiri di dalam hati masing-masing. 

As. Moheng, 26 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun