Hidup dan cita-cita kami. sudah kau catat dalam anggaran belanja negeri. dan masa depan kami. sudah kau gadaikan dengan setetes minyak bumi Â
tak lagi ada keluhan. tak ada lagi tangisan. sebab rasa iba telah mati. dan kalian tak memihak kami disini
air mata kami telah menjadi gasolin. yang memberimu tenaga untuk menguasai segala. lihatlah, impian kami mengantre di depan istanamu
sebelum kau kubur dan musnahkan. dalam setiap kesepakatan yang kau buat bersama. tuan-tuan yang dulu pernah menindas. pimpinan bijak negeri kami
biarkan kami mencari jalan sendiri. meski tanpa bantuanmu. karena kami yakin suatu saat nanti. kami pasti bebas merdeka di tanah sendiri.Â
AS. Moheng, 6 Agustus 2019
           Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI