Mohon tunggu...
Akhmad Sujadi
Akhmad Sujadi Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bukan Pekerja Kantoran

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Akses Baru Golaga, Jalur Eksotik Purbalingga yang Tak Pernah Sampai

18 Juli 2020   07:15 Diperbarui: 18 Juli 2020   13:26 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau saja dikaji seksama sebelum dibangun, jalan tembus Taman Kaligesing, Tlahab Lor-Siwarak-Golaga (Gua Lawa) sudah dapat dinikmati warga. Jalan tembus dengan pemandangan sangat eksotik ini dirintis Bupati Tasdi, Bupati kreatif dan sangat inovatif. Sayang tidak dilanjutkan dan terbengkelai sudah 2 tahun lebih.

 Jalan yang sudah dibangun dengan uang rakyat itu rusak. Aspalnya mengelupas,  batu-batu keras lancip menyembul diiringi  rerumputan yang tumbuh. Menurut keterangan Humas Pemkab Purbalingga, Sapto  jalan itu terbengkalai karena  secara struktur  daerah itu tidak layak untuk jalan, karena melewati Goa Lawa yang notabene bisa merusak goa jika diatasnya dikasih jalan. 

Pembangunan jalan tembus penting. Jalan alternatif  bukan sekedar akses cepat menuju obyek wisata unggulan di Purbalingga dari arah  Bobotsari, namun berpotensi meningkatkan nilai ekonomi dan solusi bila jalur utama macet. Hasil pertanian berupa nanas, sayuran, kayu  seharusnya mudah diangkut ke luar untuk dipasarakan. Sayangnya Tasdi, saat itu tidak cermat sehingga jalan itu tidak dilanjutkan  oleh Bupati Purbalingga saat ini.

Jalan Tak Berlanjut (ftdokpri)
Jalan Tak Berlanjut (ftdokpri)
Pembangunan jalan tidak berlanjut karena Corona, wabah asal China ini baru datang awal tahun 2020. Mengingat  sebelum corona cukup waktu untuk meneruskan  jalan tembus yang tinggal  beberapa kilo meter. Pertimbangan teknis menjadikan jalan ini tidak berlanjut, jalan tembus ke Gua Lawa lewat Curug Silintang  juga  tak sampai.

Saat ini jalan hanya bisa dilewati sepeda motor. Mobil tidak bisa lewat jalan  tembus, terputus sebelum masuk  Siwarak. "Sayang-sayang banget," ujar Slamet, warga yang bertemu penulis yang keseharian menggunakan jalan tembus untuk berjualan jajananan ini. 

Ketika penulis jalan pada awal  2018 mobil bisa melintas mulus hingga gardu Curug Silintang, namun kini kondisinya jauh berbeda. Sebagian jalan   terdapat  lubang-lubang  besar di tengah jalan, aspal mengelupas. Batu-batu lancip  pun menyembul bersama rerumputan. Sayang pula  jalan yang sudah dicor,  di beberapa tempat  sebagian dipenuhi lumpur karena selokan tidak  terpelihara.

Indah di jalur tembus (ftdokpri)
Indah di jalur tembus (ftdokpri)
Keberhasilan penulis menembuas Gua  Lawa dari Kaligesing berkat informasi dan bantuan orang-orang baik disepanjang jalan yang penulis temui. Info pertama dari Mba Kus, pemilik warung unik. Meski dari bahan bambu  dan kayu sederhana warungnya didesain  "kereta mini". Pemilik senyum manis yang mengidolakan Mas Oji ini memberikan informasi lengkap kondisi jalan  yang akan dilalui.

Meskipun penuh perjuangan keberhasilan menembus Gua Lawa dari Taman Kali Gesing melegakan, bisa menambah pengalaman dan bisa berbagi cerita. Niat pertama menembus Golaga dengan mobil bersama cucu-cucu. Melihat tanjakan tinggi, kami urungkan. Lalu kami mengajak cucu dan anak-anak tetangga ke Curug Silintang.

Pada awal Juli saya bersama pasangan mencoba kembali menelusuri jalan dengan pemandangan indah. Karena motor yang kurang sehat dan kurang siap memanjat, saya gagal naik di tanjakan selepas Curug Silintang. Kami terjatuh dan  pulang dengan spion rusak.

Masih penasaran, saya pergi sendiri pada Selasa di minggu kedua bulan Juli. Penulis naik motor sendiri. Sebelum belok dari jalan utama Bobotsari-Pemalang,  hujan tiba, diawali gerimis  hujan makin besar namun hanya sebentar,  bumi sudah basah, termasuk bumi Tlahab Lor sebelum nanjak di Bayeman. Hujan lah yang mengantar penulis  mampir ke  warung mba Kus. Dalam warung mirip gerbong kereta jaman  dulu penulis menadapat informasi jalan tembus Kaligesing-Siwarak.

Menara peluncur di akses Golaga (ftdokpri)
Menara peluncur di akses Golaga (ftdokpri)
Sepanjang perjalanan penulis bersantai untuk bisa menikmati alam penuh kesegaran. Perjalanan sering terhenti, teruta bila ada warung kopi berhenti, beli sesuatu. Saat menanjak adzan  berkumandang. Kami mencari masjid untuk  sholat berjamaah di sebuah Masjid di Ujung Tlahab Lor. "Pak ini masuk wilayah Siwarak apa Tlahab Lor?" tanya penulis kepada seorang yang dituakan di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun