Perbatasan negeri bisa meningkatkan citra baik dan citra buruk suatu negara, provinsi, kabupaten dan suatu kota. Ketika penulis berkunjung ke Merauke pada 2018 silam, sempat mengunjungi perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Saat itu perbatasanya masih sederhana. Pos perbatasan di Sota dijaga aparat keamanan.Â
Di sana juga dibangun taman perbatasan serta tempat menjual pernak pernik cindera mata perbatasan dengan atribut kedua Negara, Indonesia-Papua Nugini. Saya membeli kaos dan topi buatan Bandung yang dijual di sana. Penjual di sana bukan semua orang Papua, namun ada pula orang Jawa Barat ikut mengadu nasib di perbatasan.
![Sota sebelum dipermak (ft. dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/06/30/marauke1-5efa7f64d541df58290759e2.jpg?t=o&v=770)
Lalu ketika berkunjung ke Kalimantan Barat di  Pontianak, kami ingin ke perbatasan naik bus, namun keterbatasan waktu menjadikan niat itu urung dan tidak terlaksana. Pada akhirnya kami bersama beberapa media beralih kunjungan ke Tugu Khatulistiwa. Setelah berkunjung kami mendapatkan sertifikat sebagai tanda pernah berkunjung Tugu Khatulistiwa. Demikian juga ketika ke Kalimantan Utara pada 2015, kami tidak sempat ke perbatasan.
Perbatasan negeri, provinsi, kabupaten, atau suatu kota  memiliki potensi tinggi sebagai sarana pariwisata, kulineran dan seabrek cerita perbatasan yang dapat dikemas menjadi energi ekonomi.Â
Untuk mempermak perbatasan menjadi potensi ekonomi tentu harus ada pemikiran dan yang paling penting aksi nyata. Perbatasan suatu daerah memiliki  berpotensi  untuk  mempersatukan, mengeratkan hubungan bukan merenggangkan bagi warga perbatasan.
Pada masa sebelumnya perbatasan Indonesia  dianggap dapur atau ruang belakang. Karena ruang belakang maka perbatasan akan kumuh, dibangun sekenanya tanpa konsep modernisasi. Pak Jokowi membangun perbatasan menjadi perdaban membanggakan dan menjadi daya tarik untuk dikunjungi warga. Bahkan bila daerah perbatasan dipermak menarik bisa menjadi destinasi wisata baru bagi daerah. Caranya perbatasan harus  dipermak dari dapur menjadi teras, atau ruang muka rumah.
Karena memperlakukan dapur tentu berbeda dengan memperlakukan teras. Karena ters ruang muka, tempat tamu atau orang melihat, berkunjung ke rumah kita, pemilik rumah mempermak teras secantik mungkin. Biasanya teras didukung taman yang indah, tanaman hias bahkan kolam air mancur dengan  gemericik memecah keheningan. Teras berpotensi dibuat secantik dan senyaman mungkin.
![Sota setelah dipermak pemerintah (ft. Laserin)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/06/30/sketchup-2-gerbang-tifa-plbn-5efa7fa0d541df3f4b52e4c7.jpg?t=o&v=770)
Daerah yang dulu sering disebut daerah terbelakang kini menjadi daerah terdepan dan perbatasan. Dari narasi  penyebutan sudah memberikan energi positif yang pada akhirnya memberikan efek bagi keamanan, ekonomi dan diharapkan membawa kesejahteraan.
Perbatasan yang sudah dipermak di Kalimantan yang  perbatasan langsung dengan Malaysia. Merauke dan Jayapura untuk perbatasan dengan Papua Nugini dan Kupang untuk perbatasan dengan Timor Leste saat ini sudah sangat bagus. Yu jadikan daerah perbatasan menjadi destinasi anak negeri.