Akhmad Sekhu lahir di desa Jatibogor, Suradadi, Tegal, besar di "Kota Budaya" Yogyakarta, kini hijrah ke "Kota Gelisah" Jakarta, yang insya Allah dalam hidupnya ingin selalu berkarya. Menulis berupa puisi, cerpen, novel, esai sastra-budaya, resensi buku, artikel arsitektur-kota, kupasan film-musik, telaah tentang televisi di berbagai media massa, juga banyak mengerjakan penulisan buku biografi karier dan kisah kehidupan, kini bekerja sebagai wartawan
Berkata bijak bukan berarti bijaksana, berkata benar bukan menjadi standard kebenaran. Bijak dan Benar pada Porsi dan Proporsinya."Waktu, Sikon, Cara dan orangnya menjadi tolak ukur sebuah kebenaran". by https://twitter.com/Lafazh
Socmed enthusiast. Her study background on Social Development interact her to cultural & social life. Travels to many places in Indonesia & write travel stories on personal blog. Manages several socmed accounts of social activism. One of administrators of @jalinmerapi (local initiative of socmed use to support DRR on volcanic eruption of Merapi). With Elanto Wijoyono, she builds Indonesian Heritage Inventory http://heritageinventory.web.id/ (an initiative to optimize socmed as data collector about latest situation of Indonesian heritage)