Pagi buta yang sepi menggundahkan rinduku yang belum jua bertepi, terpatri di dalam hati hingga tak berperi.
Pagi buta ini merisaukan jiwaku dalam kerinduan di antara sunyinya hari yang berhamoni dan masih semu.
Pagi buta ini kuingin engkau mengerti bahwa rasa rindu yang menyekat jarak dan waktu harus kurengkuh agar aku tak tersesat dengan perasaan dan jalan pikiranku sendiri.
Bandarlampung, Kamis, 15 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!