Sadarkah engkau, hadirmu seperti terbingkai luruh di relung hatiku, merekat erat dalam ingatan dan takkan kulepas lagi sampai tak jemuh-jemuh.
Sadarkah, kalau diriku terlanjur menjaga hati yang selama ini tersangkut di asamu dan terukir di sanubari tanpa musti berandai-andai.
Sadarkah dirimu, jika kecewa itu hanya emosi yang tak beralasan untuk selalu mengingatmu, karena harapan masih terbentang tanpa ilalang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!