Walau lewat angin lalu, bisa kulukiskan kegamangan kasihmu dalam guratan yang meliuk-liuk, dan tak terbaca agar tidak semua orang tahu.
Walau lewat angin lalu, hatiku dapat meraba getar yang ada di jiwamu, tanpa harus diungkapkan dengan kata manis yang sebenarnya tak bisa juga untuk pemanis kopi.
Walau lewat angin lalu, dapat kurasakan lirih nafas jiwamu yang lama gelisah, lelah meradang serta berusaha untuk terlepas dari kungkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!