Standarisasi rumah layak huni jadi salah satu concern dari calon gubernur dan wakil gubernur perahana DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat. Selain memberikan subsidi rumah susun layak huni kepada warga miskin, Basuki-Djarot juga membantu masyarakat dengan program “Bedah Rumah”
Realisasi program ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program tersebut untuk membantu warga tidak mampu yang pengajuan anggarannya dari RT/RW atau Lembaga Masyarakat Kota (LMK) kepada Pemprov DKI
"Waktu saya masih belum cuti, mereka (LMK) mengajukan dari basis bantuan untuk bedah rumah di sini, warga yang rumahnya ambruk. Sudah dikerjakan, progresnya sudah lebih dari 50 persen. Jadi meninjau itu," ujar Djarot.
Program bedah rumah ini menurut Djarot dapat digunakan untuk merevitalisasi kawasan padat penduduk. Anggaran yang diberikan Pemprov nantinya digunakan untuk membeli bahan bangunan. Proses pembangunan rumahnya sendiri dilakukan oleh masyarakat sekitar dengan gotong royong.
Salah satu rumah hasil program “Bedah Rumah” yang telah selesai dikerjakan yakni rumah milik Anton Alexander di Jalan Nusa Indah VI /XI/226 RT 08/03, Kelurahan Malaka Jaya, dan tempat tinggal Danih, warga Jalan Bojong Indah RT 10/06, Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit. Rumah keduanya kini jauh lebih layak huni dengan program “Bedah Rumah”. Rumah milik keduanya kini terlihat lebih kokoh dengan bangunan permanen.
Melalui program ini Basuki-Djarot sekali lagi menunjukkan kepada kita komitmen mereka terhadap kesejahteraan warga DKI Jakarta. Program “Bedah Rumah” ini juga mengajarkan kepada kita semangat gotong-royong untuk saling membantu kepada sesama. Inilah yang dibutuhkan DKI Jakarta yaitu sosok pemimpin yang peduli kepada kesejahteraan warganya dan menjadi teladan untuk bisa mengajarkan masyarakatnya tentang kepedulian sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H