Mohon tunggu...
Akhmad Rijal
Akhmad Rijal Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Indah pada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Djarot Ingin Jakarta Serapih Seoul

6 Desember 2016   14:40 Diperbarui: 6 Desember 2016   14:47 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta dilalui beberapa ruas kali yang cukup besar di beberapa titik. Pendangkalan dan  polusi kali akan menjadi penyebab utama banjir di ibu kota. Program yang sedang dilakukan Pemprov DKI untuk mengatasi masalah ini adalah pembersihan kali, normalisasi kanal air, dan pembenahan bantaran kali. Program-program Dinas Tata Kota untuk penjernihan kali didasari untuk memulai kesadaran masyarakat akan kebersihan dan kesehatan.

Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk meneruskan dan mendukung program kebersihan Pemprov DKI, sebab tanpa kesadaran masyarakat sampah akan terus-menerus menumpuk di kali-kali tengah kota. Beberapa Kali yang sejak awal kondisinya sudah sangat memprihatinkan sudah banyak perubahan dan semakin bersih. Kerja keras PPSU dan Pemprov DKI sangat berkenan di hati masyarakat, julukan ‘Pasukan Oranye’ melekat dengan positif kepada para pekerja PPSU yang juga menangani masalah sampah di kali.

Tujuannya selain mengatasi banjir juga merapihkan bantaran kali dengan merelokasi pemukiman kumuh ke Rumah-Rumah Susun yang disubsidi oleh APBD Pemerintah Daerah. Warga-warga yang direlokasi pun banyak yang menerima dengan senang hati program ini karena mereka bisa merasakan kehidupan yang lebih baik. Pemprov DKI serius dalam mengawal program ini dengan cara perancangan dan dan sistem pelaksanaan yang terstruktur dengan rapi.

Rencananya, sungai-sungai di Jakarta akan dibangun layaknya sungai di Seoul, yang bersih dan ramah lingkungan meski terletak di tengah kota. Contohnya sudah dapat dilihat di pembangunan Kanal Banjir Timur. KBT sudah memiliki arena jogging dan area hijau di sepanjang bantarannya. Pemanfaatan ruang bantaran kali seharusnya dibangun fasilitas-fasilitas olahraga dan lingkungan, karena sejatinya bantaran kali tidak layak dijadikan tempat hunian karena mengganggu resapan dan aliran air. "Jadi memang sungai-sungai kita di Jakarta akan seperti itu (Cheonggyeon)," kata Djarot

Relokasi tidak terkecuali bagi siapapun, tiap bangunan yang tidak memiliki IMB dan berada di Tanah milik Pemda akan direlokasikan ke daerah lain dengan kompensasi tertentu. Area Terbuka Hijau diharapkan bertambah melalui normalisasi bantaran kali. Normalisasi selain mengatasi masalah lingkungan, juga akan mengatasi masalah kesehatan dan kemakmuran penduduk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun