Mohon tunggu...
Akhmad restuaji
Akhmad restuaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

memudarnya budaya gotong royong

2 Desember 2024   09:05 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gotong royong merupakan warisan budaya Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dan ditumbuhkembangkan. Gotong royong mengedepankan prinsip-prinsip luhur yang harus terus dipelihara dan diamalkan dalam lingkungan masyarakat, yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap tugas dilakukan secara kolaboratif, tanpa memandang jabatan, dan sebaliknya berfokus pada partisipasi aktif masyarakat dalam usaha-usaha sosial. Gotong royong bukanlah konsep baru di Indonesia, dan telah menyebar ke seluruh pelosok negeri. (Anggorowati dan Sarmini, 2015)

Globalisasi ialah penyebaran luas pengaruh ilmu pengetahuan dan budaya dari berbagai belahan dunia ke tempat lain di seluruh dunia. Globalisasi mencakup aspek ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan kebudayaan. Ini adalah sebuah proses yang mengakibatkan suatu objek atau perilaku menjadi ciri khas individu di tingkat global, tanpa terikat oleh batasan geografis atau wilayah negara..(Permana et al., 2022) Proses globalisasi telah menjangkau semua aspek kehidupan dalam konteks sosial, nasional, dan internasional, dengan dampak yang sangat signifikan dan tak terhindarkan. Seiring dengan globalisasi, munculnya gagasan-gagasan seperti pluralisme etnis, individualisme, dan multikulturalisme semakin memengaruhi pandangan kita tentang kehidupan yang beradab. Ini mendorong kita sebagai masyarakat Indonesia untuk mengembangkan strategi yang efisien dalam mendeteksi dan mengatasi dampak-dampak tersebut.

Salah satu dampak adanya globalisasi adalah pudarnya budaya atau tradisi yang di sebut gotong royong. Gotong-royong mencerminkan semangat kemajuan yang menggambarkan kolaborasi, perjuangan bersama, tindakan kolektif, dan kerja keras untuk mencapai tujuan bersama. Budaya gotong-royong sangat dihargai dalam masyarakat Indonesia, yang menunjukkan bahwa hubungan ini tidak terbatas pada aspek eksternal semata, karena itu berasal dari nilai-nilai batiniah masyarakat Indonesia yang menghormati persatuan. Oleh karena itu, kerja sama bangsa Indonesia diusung bukan atas dasar kepentingan, melainkan atas dasar kesukarelaan.

Gotong royong merupakan khazanah sejarah yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Warisan sejarah ini merupakan sumber daya lokal yang harus dipupuk oleh generasi saat ini. Nilai-nilai gotong royong memiliki aspek positif yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan solidaritas sosial, hal ini akan memudahkan negara untuk mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh modernitas dan pengaruh globalisasi (Subagyo, 2012). Gotong royong juga merupakan konsep penting dalam pemberdayaan masyarakat (Pranadji, 2009:62), karena dapat berfungsi sebagai cikal bakal sosial yang meningkatkan kelembagaan masyarakat secara luas di semua tingkatan Indonesia, yang pada akhirnya mengarah pada kesejahteraan bersama. Hal ini juga karena gotong royong melibatkan rasa tindakan bersama, konflik, pengelolaan diri, tujuan bersama, dan kedaulatan. (Permana dkk., 2022)

Globalisasi yang mendasari awal mula adanya proses pergeseran peradaban yang memicu banyaknya aktifitas sosial, salah satunya yakni gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan budaya yang dijunjung tinggi di indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, goyong royong semakin meredup. Menurunnya budaya gotong royong di perngaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor ekonomi, faktor modernisasi, faktor operasional. Selain faktor faktor tersebut, aktivitas sosial dan menurunnya rasa solidaritas juga menjadi suatu penyebab menurunnya budaya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat yang ada di sekitar kita. Modernisasi juga memiliki pengaruh besar dalam memudarnya nilai-nilai gotong royong. Dalam pengertiannya sendiri, dikatakan bahwa modernisasi merupakan perubahan yang terjadi dari masa ke masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun