Mohon tunggu...
akhmadrendyramadan
akhmadrendyramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Solo player

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pasien TBC Indonesia 2023

23 November 2024   18:28 Diperbarui: 23 November 2024   21:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat seiring dengan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan kasus. Pemerintah, melalui berbagai kebijakan dan program, terus berupaya meningkatkan pengendalian penyakit ini. Berikut adalah ulasan rinci mengenai situasi TBC di Indonesia, berdasarkan data terbaru dan upaya pengendaliannya.

Prevalensi TBC di Indonesia

TBC masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 809.000 kasus baru ditemukan. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2022, yang mencatat 724.000 kasus baru. Meningkatnya jumlah kasus ini bukan semata-mata menunjukkan lonjakan penyebaran penyakit, tetapi lebih kepada peningkatan kemampuan dalam mendeteksi dan melaporkan kasus, termasuk pada kelompok-kelompok yang sebelumnya sulit dijangkau.

Sebelum pandemi COVID-19, hanya sekitar 40-45% dari total estimasi kasus yang dapat ditemukan dan dilaporkan. Namun, dengan pembaruan sistem seperti Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) dan pendekatan berbasis komunitas, angka deteksi meningkat secara signifikan hingga mendekati 90% pada 2023.

Upaya Pemerintah dalam Penanggulangan TBC

Pemerintah Indonesia telah menerapkan strategi lintas sektor yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Berikut beberapa langkah utama yang telah dilakukan:

1. Peningkatan Deteksi Dini dan Pelaporan Kasus

Pemerintah memperkuat kapasitas deteksi melalui pelibatan fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta. Program active case finding di tempat berisiko seperti lapas dan rutan juga dilakukan secara intensif.

2. Terapi Pencegahan TBC (TPT)

Terapi ini diberikan kepada individu yang memiliki risiko tinggi terinfeksi TBC, termasuk mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC aktif atau individu dengan HIV. Terapi ini terbukti mengurangi risiko pengembangan penyakit aktif hingga 86% pada populasi rentan.

3. Penguatan Layanan Kesehatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun