Pemerintah melibatkan sektor swasta, masyarakat, dan organisasi profesi untuk mendukung pengobatan TBC. Program pelatihan untuk tenaga kesehatan, peningkatan laboratorium diagnostik, serta penyediaan obat-obatan gratis terus ditingkatkan.
4. Kampanye Eliminasi TBC
Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, berbagai kampanye seperti Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis (GIAT) digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan, pengobatan tepat waktu, dan menghilangkan stigma terhadap pasien TBC.
Tantangan dalam Penanggulangan TBC
Meskipun telah banyak kemajuan, masih terdapat beberapa tantangan besar dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia:
1. Stigma Sosial
Pasien TBC sering kali menghadapi diskriminasi, baik di lingkungan sosial maupun tempat kerja. Hal ini dapat menghambat mereka untuk mencari pengobatan secara cepat dan tuntas.
2. TBC Resisten Obat (TBC-RO)
Munculnya TBC yang kebal terhadap obat-obatan lini pertama menjadi ancaman baru. Untuk mengatasi ini, pemerintah telah meluncurkan rejimen pengobatan BPaL/M yang lebih efektif.
3. Keterbatasan Akses di Daerah Terpencil
Banyak wilayah terpencil yang masih sulit diakses layanan kesehatan. Ini menjadi kendala dalam mendeteksi dan mengobati kasus TBC di wilayah tersebut.