Mohon tunggu...
Akhmad Ramadhani
Akhmad Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Menjadi pribadi yang berusaha untuk selalu berkembang menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Pembelajaran Mosyajiroh yang Menyenangkan Peserta Didik

4 Juni 2024   11:31 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monopoli Haji & Umroh: Perancangan Media Pembelajaran Islami yang Menyenangkan

Konsep: Monopoli Haji & Umroh adalah permainan edukasi yang terinspirasi dari permainan monopoli klasik. Pemain akan berkeliling papan permainan yang menampilkan lokasi-lokasi penting yang berkaitan dengan ibadah haji dan umroh. Melalui permainan ini, peserta didik diharapkan dapat belajar tentang tata cara, rukun, dan doa-doa yang berkaitan dengan ibadah haji dan umroh dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Komponen Permainan:

  • Papan permainan: Berisi ilustrasi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, lokasi penting di Mina, (Arafah), Muzdalifah, dan Jabal Rahmah. Setiap lokasi memiliki keterangan singkat tentang aktivitas ibadah yang dilakukan di tempat tersebut.
  • Kartu pertanyaan: Berisi pertanyaan seputar pengetahuan dasar tentang haji dan umroh, seperti syarat wajib haji, rukun haji, dan doa-doa yang dibaca di tempat tertentu.
  • Kartu tindakan: Menginstruksikan pemain untuk melakukan tindakan tertentu, misalnya "Shalat sunnah dua rakaat setelah thawaf" atau "Jelaskan tentang wuquf di Arafah".
  • Kartu Peluang: Menyediakan kesempatan bagi pemain untuk mendapatkan keuntungan atau mengalami kejadian tak terduga yang berkaitan dengan ibadah haji dan umroh, misalnya "Dapat pahala karena membantu jemaah lain yang kesusahan" atau "Terkena sakit ringan, istirahat selama 1 giliran".
  • Uang Monopoli: Mata uang khusus dalam permainan ini bisa berupa koin atau uang kertas dengan gambar ka'bah atau masjid.
  • Bidak pemain: Beberapa miniatur berbentuk tasbih, koper, atau miniatur jamaah haji/umroh.
  • Dadu: Dua dadu untuk menentukan langkah pemain di papan permainan.

Desain Papan Permainan:

  • Papan permainan dibuat dengan warna-warna cerah dan menarik.
  • Lokasi-lokasi penting diilustrasikan dengan jelas dan informatif.
  • Setiap lokasi memiliki keterangan singkat tentang aktivitas ibadah yang dilakukan di tempat tersebut.

Cara Bermain:

  1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (2-4 orang per kelompok).
  2. Setiap kelompok memilih bidak pemain mereka.
  3. Uang monopoli dibagikan secara merata kepada setiap pemain.
  4. Pemain termuda memulai permainan dengan melempar dadu.
  5. Bidak pemain digerakkan sesuai dengan angka yang keluar pada dadu.
  6. Pemain yang mendarat di lokasi tertentu harus menjawab pertanyaan atau melakukan tindakan yang tertera pada kartu yang sesuai dengan lokasi tersebut.
  7. Pemain yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar atau melakukan tindakan dengan tepat akan mendapatkan sejumlah uang monopoli.
  8. Pemain yang gagal menjawab pertanyaan atau melakukan tindakan dengan tepat akan dikenai hukuman berupa pengurangan uang monopoli.
  9. Permainan terus berlanjut hingga tersisa satu pemain yang memiliki uang monopoli terbanyak.
  10. Pemenang dinyatakan sebagai "Haji Mabrur" atau "Umroh yang diterima".

Pelajaran yang Didapat:

  • Mengenal tempat-tempat penting yang terkait dengan ibadah haji dan umroh.
  • Memahami tata cara dan rukun haji dan umroh.
  • Mempelajari doa-doa yang dibaca selama ibadah haji dan umroh.
  • Menanamkan nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan tolong-menolong dalam beribadah.

Kelebihan Monopoli Haji & Umroh:

  • Menyenangkan dan interaktif.
  • Dapat dimainkan secara berkelompok.
  • Membantu peserta didik belajar sambil bermain.
  • Memberikan materi edukasi agama Islam yang bermanfaat.

Pengembangan Lebih Lanjut:

  • Dapat ditambahkan kartu "bonus" yang berisi amalan-amalan sunnah yang dianjurkan selama ibadah haji dan umroh.
  • Kartu pertanyaan dapat dibuat dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda untuk menyesuaikan dengan usia peserta didik.
  • Permainan ini dapat dikembangkan menjadi versi digital yang dapat dimainkan di perangkat elektronik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun