Tiba di akhir pekan, ada mata yang ingin dimanjakan.
"Hai teman, dunia sedang tidak asik!, apa kamu mau membantuku?" katanya yang persuasif.
Dari terang sampai gelap.
Keringatnya bercucuran, hingga membuat telaga di telapak kaki.
Angin menghantam kepalanya.
Ia berjalan sempoyongan.
"Perutku masih lapar, kopi tidak membuatku kenyang!" keluhnya.
Sampailah di ujung jalan.
Ia menghela nafas yang panjang.
"Aku tidak butuh persetujuanmu teman, aku hanya ingin dibantah!" ucapnya dengan penuh keraguan.
Temannya terdiam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!