Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari kita mengenal apa sih yang dimaksud dengan lahan basah? Lahan basah adalah area yang secara alami terendam air, baik secara permanen maupun musiman, yang mencakup ekosistem seperti rawa, paya, dan mangrove. Lahan ini memiliki karakteristik tanah yang jenuh dengan air dan berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.Â
Dari pernyataan diatas, mungkin muncul di pikiran kita seperti apa sih manfaat nyata dari lahan basah bagi kehidupan kita? Lahan basah, meskipun sering diabaikan, memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kehidupan di Bumi.Â
Secara umum, lahan basah adalah area di mana tanahnya selalu atau secara periodik terendam air, baik di permukaan maupun di bawah tanah. Mereka mencakup berbagai jenis ekosistem, seperti rawa, paya, dan mangrove, yang berfungsi sebagai penyangga alami terhadap berbagai masalah lingkungan.Â
Salah satu fungsi utama lahan basah adalah sebagai pelindung terhadap banjir dan erosi. Dengan kemampuannya menyerap kelebihan air, lahan basah membantu mengurangi risiko banjir di daerah sekitarnya. Selain itu, lahan basah juga berfungsi sebagai penyaring alami yang efisien, menangkap dan menghilangkan polutan dari air sebelum mencapai sungai atau laut. Proses ini tidak hanya menjaga kualitas air, tetapi juga melindungi ekosistem akuatik yang lebih besar.Â
Selain manfaat ekologis, lahan basah juga merupakan habitat penting bagi berbagai spesies flora dan fauna. Lebih dari 40% spesies ikan yang diperdagangkan secara global mengandalkan lahan basah sebagai tempat pemijahan atau perkembangan. Kehadiran lahan basah juga mendukung keanekaragaman hayati, menyediakan tempat tinggal bagi berbagai burung migran, mamalia, reptil, dan serangga. Dengan demikian, lahan basah berkontribusi besar terhadap keanekaragaman hayati global.Â
Salah satu contoh pemanfaatan lahan basah yang signifikan adalah dalam bidang pertanian. Di beberapa daerah, lahan basah digunakan untuk praktik pertanian padi, di mana tanaman ini ditanam di sawah yang terendam air. Metode ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membantu dalam mengontrol gulma dan hama. Selain itu, penggunaan lahan basah dalam sistem agroekologi dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menyimpan lebih banyak air, memberikan manfaat jangka panjang bagi pertanian berkelanjutan.Â
Selain pertanian, lahan basah juga memiliki peran penting dalam sektor perikanan. Banyak komunitas yang bergantung pada lahan basah untuk sumber pangan mereka melalui budidaya ikan dan penangkapan ikan. Ekosistem lahan basah, seperti mangrove dan rawa, menyediakan tempat berkembang biak bagi banyak spesies ikan dan udang. Praktik budidaya ikan di lahan basah dapat meningkatkan produksi pangan lokal dan mendukung ekonomi masyarakat setempat.Â
Sebelum kita masuk ke pembahasan utama dari artikel ini, terlebih dahulu saya ingin memperkenalkan diri. Saya Akhmad Naufal seorang mahasiswa dengan NIM 2410416310017 yang berkuliah di Universitas Lambung Mangkurat dengan Prodi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan saya berada pada kelas B. Tujuan utama pembuatan artikel ini adalah untuk melaksanakan tugas dari mata kuliah Lahan Basah dengan dosen pengampu Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.Â
Tugasnya adalah untuk mengetahui potensi pemanfaatan lahan basah yang ada di Kecamatan Banjarmasin Timur dengan cara melakukan beberapa wawancara pada warga setempat. Melalui beberapa pertanyaan yang saya siapkan, saya berharap dapat mengetahui potensi pemanfaatan lahan basah dari pandangan atau pengalaman warga Kecamatan Banjarmasin Timur. Dan berikut ini adalah jawaban dari wawancara tersebut yang sudah saya simpulkan.
Narasumber pertama mengatakan, lahan basah sangat penting bagi kami, terutama untuk menanam padi. Di daerah ini, kami bergantung pada genangan air yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun, kami juga menghadapi tantangan seperti banjir saat musim hujan. Ketika air meluap, bisa merusak tanaman yang telah kami tanam.Â