Malang-Kepanjen. Seorang akademisi tidak hanya menjadi pengajar di dalam kelas, tapi pada kesempatan lain semestinya menjadi solusi di luar kelas salah satunya memberi dampak pada masyarakat dengan narasi yang digaungkan kepentingan negara mengenai ketahanan pangan nasional.
Bunda Cantek nama sebutan akrabnya. Ia seorang pengajar (dosen), ibu rumah tangga, peneliti, dan sedang menyelesaikan studi doktoralnya. Pengajar di Universitas Islam Raden Rahmat Malang (Unira Malang). Kini sedang menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Brawijaya Malang (UB).
Program studi yang diajar di Agroteknologi. Sedangkan program studi doktoralnya yaitu di pertanian di focus pada pemuliaan tanaman dan pemuliaan tanaman. Bagi sebagian orang jurusan yang asing didengar, tapi terkait dampak kepada masyarakat dan negara begitu signifikan. Â
Terbukti di tahun 2024 lalu menggembarkan Malang Raya dengan hasil temuanya yaitu "melon berwarna hitam". Banyak media mewancarai untuk menggali lebih dalam terhadap temuannya. Sebuah upaya dapat mematenkan hasil temuan---yang didapat dari tujuan awal menyelesaikan tugas akhir Disertasi dengan membuat varian baru di bidang pertanian, khususnya strawberry dan melon.
      Semangat dalam memberikan dampak di dunia pendidikan yaitu tetap mengerjakan tugas utama yaitu Tri Darma tidak berpuas diri berhenti di situ. Selain itu juga memberikan dampak di luar kampus dengan hasil penelitiannya diupayakan dapat membantu program pemerintah mengenai ketahanan pangan---yang sedang digaungkan.
      Sebagai patner pengajar di Unira. Sangat bangga sekaligus senang, bahkan mejadi panutan semangat meneliti dan memberi dampak kepada sekitarnya. Bahwasannya sudah semestinya dosen, meneliti---yang hasil penelitiannya memberikan dampak yang baik kepada khalayak umum serta luas.
Program Ketahanan Pangan Pemerintah dan Elemen Masyarakat Â
Kesadaran pemerintah mengenai gizi baik kepada masyarakat sebuah usaha mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. Usaha tersebut tidak sekadar dapat dijadikan narasi (disuarakan dengan suara-suara di media, tapi perlu aksi konkrit. Karena kebijakan yang bagus itu dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan bersama yang berdampak; baik personal dan universal.
      Dalam tulisan ini sebuah usaha yang dilakukan seorang akademis---yang semestinya menjadi cambuk sekaligus pembelajaran bagi kita semua. Karena sosok seorang Ibu Astrid secara dari bawah mampu membantu kalangan masyarakat untuk bisa menikmati program pemerintah---tanpa disuruh, tanpa ada himbauan. Namun itu inisiatif dari hatinya.