Mohon tunggu...
Akhmad Mustaqim
Akhmad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa, penikmat kata, pekerja, dan selalu berusaha menjadi manusia bermanfaat.

Hobi membaca merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Calon Doktor UB Malang Temukan Melon Warna Hitam

30 November 2024   16:53 Diperbarui: 30 November 2024   16:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Astrid Ika Paramitha 

Dalam usaha penemuan ini peneliti berusaha untuk menjadikan hak temuannya. Agar tidak mudah diakuisisi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu peneliti sekaligus penemu "melon hitam" satu-satunya di Indonesia ingin mengenalkan kepada publik bahwa ini sebuah proses yang telah dilakukan bertahun-tahun.

Sumber foto: Astrid (peneliti) dan melon hitam
Sumber foto: Astrid (peneliti) dan melon hitam

Adapun proses; "dilakukan selama 2 tahun" proses ini disampaikan secara singkat oleh peneliti agar memberi manfaat kepada masyarakat khususnya para petani melon di Indonesia. Hal itu perlu sebuah proses berkelanjutan untuk lebih serius.

Harapan dari peneliti, penemu, dan pengajar bahwa "Semoga dengan adanya temuan baru dan unik ini bisa memberikan kontribusi kepada para petani untuk mengembangkan varietas yg dihasilkan anak bangsa Indonesia sendiri karena kebanyakan benih melon didatangkan dr luar negeri dan harganya relatif mahal." Sambungnya saat menutup pembicaraan.

Oleh karena itu, ia mempertegas bahwa: "pemuliaan tanaman adalah suatu ilmu yang menggabungkan seni (art) dan teknologi untuk memperbaiki/ menemukan suatu potensi tanaman untuk memenuhi  kebutuhan khalayak. Di mana ilmu tanaman ini memiliki filosofi yang unik untuk memahami masing-masing karakter dari sebuah tanaman dan menempatkan potensi terbaik yang dimiliki oleh tanaman itu sendiri."

Menjaga tanaman dengan merawat penuh kasih sayang seperti halnya menyayangi diri sendiri. Bahwasannya tumbuhan merupakan representasi dari manusia hidup. Sehingga kualitas diri kita dapat pula ditentukan dari perlakuan kita kepada tumbuhan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun