Mohon tunggu...
Akhmad Mukhlis
Akhmad Mukhlis Mohon Tunggu... Dosen - Gandrung Sepak Bola, Belajar Psikologi

4ic meng-Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Lethologica, Alasan Kita "Mati Kata" Saat Bicara

6 November 2020   15:46 Diperbarui: 7 November 2020   09:03 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lethologica atau fenomena ujung lidah mungkin saja sering kita rasakan| Sumber: SIphotography via Kompas.com

Pada sisi lainnya, secara metakognitif, fenomena tersebut menunjukkan bahwa keadaan lethologica berfungsi sebagai semacam alarm. Seperti alarm di kendaraan kita, bahwa ada potensi masalah saat itu berbunyi dan harus segera ditangani. Artinya, fenomena ini bukanlah masalah besar jika tidak sering terjadi. 

Jikapun sering terjadi, artinya itu adalah alarm pada sistem pengambilan informasi kita, harus segera ditangani. Semisal, kita mengalami fenomena ujung lidah berulang kali saat hendak presentasi penting. Ini adalah alarm bagi kita untuk mempelajari lebih banyak informasi terkait tema presentasi, semacam menambah perekat pada ingatan kita.

Apa yang bisa kita lakukan?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada semacam tembok mental yang menghalangi kita untuk mengambil informasi ketiga lethologica terjadi. Biasanya ini bersifat sementara sampai kita ketemu pemicu untuk mengambil informasi tersebut. 

Oleh karena itu Karin Humphreys dan Amy Beth Warriner dalam publikasinya tahun 2008 menyarankan kita untuk tidak berusaha mengingat informasi yang gagal kita ucapkan. Karena ketika kita memaksa dan mencoba mengingatnya tanpa bantuan, itu akan menimbulkan efek frustrasi. 

Memang karakteristik utama lethologica adalah menggoda korbannya untuk menghabiskan waktu mengingat dan mengucapkan informasi yang hilang. Nyatanya, semakin banyak waktu yang kita habiskan untuk mencoba mengingat sebuah kata di ujung lidah, maka semakin besar kemungkinan kita akan kesulitan.

Secara umum, para peneliti fenomena ujung lidah menyarankan orang-orang untuk mempelajari keadaan saat mereka terjebak dalam fenomena tersebut. Hal/informasi apa yang sering terlupa, pada saat apa, apakah keramaian mempengaruhi dan lain sebagainya. Peneliti menyarankan untuk mengantisipasi hal-hal tersebut di waktu mendatang.

Magisnya, mungkin kita harus menemukan sungai lethe, meminum airnya dan mendapatkan kenangan kita, hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun