4 Juli 2018 bisa dikatakan sebagai tonggak baru dalam sepakbola Inggris. Saat dunia memprediksi mereka akan kembali tumbang dalam adu penalti -terlebih saat penendang ketiga Jordan Handerson gagal melakukan tugasnya, anak asuh Gareth Southgate berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan adu tendangan penalti pertama dalam sejarah mereka mengikuti Piala Dunia.
Adalah Pippa Grange, psikolog perempuan yang berada di bali layar ketangguhan mental Harry Kane dan kawan-kawan.
Ditunjuk FA pada bulan November 2017 sebagai head of people and team development, Grange dan tim bekerja dalam senyap untuk menambal lubang besar The Three Lions, sisi ketangguhan psikologis.
Tugas utama yang dibebankan FA kepada Grange adalah membuat anak asuh Southgate memiliki ketahanan mental saat menghadapi tekanan dan beban sejarah sebelumnya.
Kita tahu, tim Tiga Singa selalu saja diunggulkan karena materi pemainnya dalam berbagai even sepakbola akbar.
Nyatanya, capaian terbaik mereka setelah juara tahun 1966 hanyalah perempatfinal.
Bahkan beberapa kali mereka harus tumbang dengan cara yang sama menyedihkan, adu tendangan penalti.
FA, Usaha Pembenahan dan Ilmu Olahraga Terpadu
Sebenarnya Grange bukanlah orang pertama yang bekerja dalam bidang pembenahan mental di timnas Inggris. Pada gelaran Piala Dunia 2014, FA juga menunjuk tim psikolog untuk membenahi mental pemain.
Saat itu FA menunjuk Psikiater Steve Peters untuk menangani masalah-masalah psikologi yang timbul dalam tubuh timnas Inggis.
Setelah itu, FA juga bekerjasama dengan konsultan psikologi Lane4 dalam hal pengembangan taktik psikologis.