Mohon tunggu...
Akhmad Mizan B M
Akhmad Mizan B M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jember '18

I don't get older, I level up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3: Pengoptimalan UMKM dengan Digital Marketing

13 September 2021   21:00 Diperbarui: 13 September 2021   21:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singotrunan merupakan kelurahan di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kelurahan Singotrunan terdiri dari 4 lingkungan : Lingkungan Singodipuro, Lingkungan Singodiwongso, Lingkungan Singowignyo, Lingkungan Tangkong. Kelurahan Singotrunan bersama Kelurahan Lateng adalah kelurahan yang letaknya di ujung paling utara dari Kota Banyuwangi. 

Wilayahnya terdiri dari lahan pertanian di bagian barat dan semakin ke timur adalah pemukiman penduduk hingga mencapai batas timurnya di Jalan Basuki Rahmat. Kelurahan Singotrunan dilalui oleh Jalan Raya Basuki Rahmat dan Jalan MH. Thamrin. Juga terdapat jalan-jalan yang lebih kecil dan dinamai dengan nama-nama gunung (Jalan Rinjani, Jalan Bromo, Jalan Batur, Jalan Ijen, Jalan Kinabalu, dan lain-lain). Komplek pertokoan banyak dibangun di Jalan Basuki Rahmat sisi utara dan sisi barat Jalan MH. Thamrin. Selain itu juga terdapat perusahaan kerajinan pisau militer (Amphibi Army Knifes).

Penduduknya terdiri dari suku Osing, Jawa, Madura dan Arab. Mereka mayoritas bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri atau buruh. Di Kelurahan Singotrunan sering diadakan lomba bola voli antar lingkungan, karena memang bola voli adalah olahraga yang paling diminati oleh warga Kelurahan Singotrunan. Di daerah tempat tinggal saya, yaitu Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak UMKM yang bergerak di berbagai macam bidang. Dengan hadirnya Coronaviruses (Cov) kelurahan ini mulai mengurangi aktivitas sosial karena pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa pandemi covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 30 Desember 2019 dengan memberikan informasi berupa “pemberitahuan segera tentang pengobatan pneumonia dari penyebab yang tidak diketahui.” Saat ini covid-19 sudah merebak di seluruh Indonesia tidak terkecuali kabupaten Banyuwangi. Per 4 September 2021 kasus terkonfirmasi positif sebanyak 13.326 jiwa sehingga untuk selanjutnya Banyuwangi ditetapkan sebagai zona kuning dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

radarbangyuwangi.jawapos.com
radarbangyuwangi.jawapos.com

Dengan hadirnya pandemi coronaviruses (Cov) kegiatan rutin masyarakat Singotrunan menjadi terhenti, sehingga berdampak pada perekonomian desa maupun masyarakat. Salah satu pelaku UMKM yang berada pada Kelurahan Singotrunan yang terdampak adalah UMKM milik Mustofa Aji, pada awal tahun 2019 beliau bekerja pada salah satu rumah makan di wilayah Ketapang, lambat laun beliau memutuskan resign pada pekerjaan sebelumnya dan mendapatkan pekerjaan baru di restoran yang berada di wilayah banyuwangi kota sebagai bentuk improvisasi atas bakat yang telah beliau miliki di bagian dapur pada tahun 2021 awal. 

Hingga saat adanya PPKM, keputusan manajemen restoran dimana beliau bekerja memutuskan untuk melakukan PHK, Mas Aji pun tak luput dari PHK tersebut. Beliau kemudian berinisiatif membuka usaha sendiri yang mana usahanya menjual produk berupa es kopi. Respon yang diuatarakan oleh konsumen yang membeli produk es kopi terbilang cukup baik, yang mana menambah keyakinan pemilik UMKM ini, yakni mas aji untuk semakin giat dalam mengembangkan usaha yang dimilikinya. 

Mulai dari membeli kemasan cup gelas ukuran medium yang dibeli, dan juga pembelian bahan-bahan utama produk. Semua berjalan dengan lancar hingga pada akhirnya pemerintah mengumumkan PPKM level 4, dimana aktivitas masyarakat diperketat, tempat-tempat seperti pasar tradisional, toko kelontong, mini market dan super market harus ditutup lebih awal serta diberi batas maksimal pengunjung. Tak luput juga, jalan-jalan protocol yang ditutup serta peneranngan lampu jalan yang dimatikan pada malam hari. Faktor-faktor tersebut yang mengakibatkan pelaku UMKM terpaksa untuk menghentikan sementara produksi es kopi.

dokpri
dokpri

Melalui KKN BTV III Universitas Jember, Akhmad Mizan Bahar Maulidiyanto sebagai salah satu mahasiswa pelaksana KKN dari kelompok 1 berupaya melakukan aktivasi kegiatan operasional UMKM dengan melakukan pelatihan digital marketing. Kegiatan diawali dengan pemberian pelatihan. Pelatihan diadakan sebanyak 3 kali secara berkala, kegiatan pelatihan diadakan sejak tanggal 22 Agustus – 26 Agustus 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun