Mohon tunggu...
Akhmad Maulana
Akhmad Maulana Mohon Tunggu... Guru - Freelancer

Pembelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Hanya Lulus SMA/SMK: Perhatikan!

20 Februari 2017   23:01 Diperbarui: 20 Februari 2017   23:34 2384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masa depan memang menjadi perhatian banyak orang. Yang terbayangkan hanya ada satu kata yaitu “sukses”. Makna kata sukses itu sendiri memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang sesuai dengan kebutuhan. Ada yang berpikir bahwa sukses itu saat memiliki sejumlah uang, ada juga yang mempunyai pengertian sukses itu dengan memiliki beberapa barang tertentu yang sulit untuk di miliki oleh orang lain. Padahal sesungguhnya arti kata sukses yaitu tercapai segala sesuatu yang menjadi tujuan bagi setiap orang baik itu individu atau pun kelompok.

Lalu apa hubungannya sukses dan lulus sekolah? Tentu ada hubungannya. Masyarakat umum beranggapan orang yang berpendidikan itu akan menjadi orang yang sukses, hal itu benar bahkan dalam ajaran agama pun khususnya islam, orang yang berpendidikan/berilmu itu akan mendapatkan derajat yang tinggi artinya ilmu/pendidikan memiliki keistimewaan tersendiri. Nah, kita hari ini mengenal jenjang pendidikan formal dalam negara kita. Mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA/SMK serta Perguruan Tinggi (PT). 

Jenjang tersebut merupakan sebagai sebuah proses pembelajaran dan pengembangan diri seseorang agar terbentuknya pola pikir yang terarah, terencana dan berkualitas. 

Yang menjadi permasalahan umum bagi setiap orang adalah ketika setelah lulus SMA/SMK, selalu akan muncul dua pilihan yang membuat bimbang yaitu kuliah atau kerja? Pilihan tersebut terkadang terpikir jauh sebelum menjelang ujian akhir sekolah (UAS). Mengapa selalu begitu, sebab pertimbangan yang ada yaitu dunia kerja di Indonesia pada umum nya lebih mempertimbangkan seseorang untuk bisa diterima kerja saat sudah menyelesaikan/tamat SMA/SMK walaupun dalam beberapa fakta juga ada yang diterima dibawah lulusan tersebut.

Kembali pada persoalan diatas, setidaknya ada beberapa pertimbangan seseorang ketika lulus SMA/SMK untuk lanjut bekerja atau kuliah?

Membaca Peluang

Peluang itu seperti halnya sebuah buku yang perlu kita baca dan kita cari tahu isinya. Nah membaca peluang itu penting agar kita bisa menentukan sikap kita ke depan. Sebagai sebuah contoh: misalnya kita melihat dunia kerja ke depan lebih banyak membutuhkan lulusan sarjana pendidikan. Maka kita dengan mudah menentukan agar bisa melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan yang sesuai dengan kebutuhan kerja.

Pertimbangan Kekuatan Ekonomi

Kekuatan ekonomi yang dimaksud yaitu penghasilan yang kita peroleh setiap bulan nya baik itu dari orang tua atau penghasilan pribadi. Sebab, ini hal yang sangat menentukan keputusan seseorang untuk kuliah atau kerja. Walaupun sebenarnya masih banyak cara lain untuk masuk kuliah (beasiswa) tetapi kekuatan ekonomi yang tergambarkan dengan jelas akan menopang keberlangsungan kuliah. Kebanyakan karena berpikir kuliah itu mahal banyak orang lebih memilih kerja dari pada kuliah. Jadi pertimbangan kekuatan ekonomi yang dimaksud yaitu sudah mulai memiliki hitung-hitungan seandainya harus kuliah biaya per semester berapa banyak uang yang dihabiskan.

Keterampilan (Skill)

Keterampilan itu sudah seperti senjata pribadi bagi kita. Sebab, lulusan SMA/SMK kita harus memiliki keterampilan yang bisa diandalkan. Misalnya, kita memiliki keterampilan komputer saat lulus sekolah. Tentu hal itu dapat menjadi nilai tambah kita untuk memutuskan jika harus terjun dalam dunia kerja. Bahkan seringkali orang dilihat sebab keterampilan yang di milikinya sehingga ia mudah diterima pada suatu pekerjaan. Jadi? Pikirkan dari sekarang apa keterampilan kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun