Mohon tunggu...
AKHMAD MAKI
AKHMAD MAKI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengantar Aplikasi Penginderaan Jauh Hyperspectral

16 April 2024   23:32 Diperbarui: 16 April 2024   23:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

1.1. Beberapa Pengertian dan defisi

Cara Agar dapat mengakses Informasi tersebut adaran Jensan Pengamatan Jarau Jaun, Cara menjarathan Informasi informasi detail Objek tersebut dapat dikatigorikan Sebagai Suatu Cara Pingindraan jauh

1.2 komponen-komponen Purgindraan Jauh

Dalam Memahami Pingindraan jauh, kita harus membahas terlebih dahulu komponen ini terlibat dalam Proses jauh. Komponen Komponennya adalah

-Sumber Energi

-Atmosfer

-Interaksi antara energi dan Objek

1.5 Sansor dan Wanana

1.3.1 Sensor

Merupakan alat Pemantau yang dipasang Pada Wahana, baik Pesawat Maupun Satelit

1.3.2. Wahana

Adalah Media atau alat yang digunakan untuk Membawa Sensor guna Mendapatkan data Pengindraan jaun

1.4. Gelombang elektromaknetik dan teknik Pengumpulan data

Salan Satu Media yang Menyampaikan Sumber energi yang diterima oleh bumi adalah melalui gelombang. Gelombang inilah Yang Menjadi Media yang dapat Menyampaikan informasi tentang objek yang diamati Melalui Pantulan cahaya atau radiasi gelombang elektromaknetik

1.5. Resolusi Citra Satelit

Resolusi Citra Satelit diartikan Sebagai ketelitian yang dimiliki oleh satelit tersebut. Secara umum resolusi Pata Citra dibedakan atas empat yaitu Spasial, Spektral, tamporal dan radiometrik

1.6 Analisis Citra

Secara umum data Satelit yang kita peroleh dapat Menyajikan hasir Sesuai dengan analisis yang kita lakukan. Banyak aplikasi Citra Yang dapat melakukan analisis citra. Namun Secara umum hampir semua jenis Perangkat lunak analisis Citra Memiliki analisis dasar Pingolahan Citra sebelum analisis dimaksut Sampai Pada analisis lanjut

1.7 karakteristik Pengindraan jauh

Data Pengindraan Jauh dapat berupa Citra maupun non Citra Citra Pengindraan jauh Merupakan gambaran Yang Mirip dengan wujud aslinya Sehingga Citra Merupakan keluaran Suatu Sistem perekaman data bersifst Optic, analog, dan digital

BAB II

PRINSIP DASAR PENGINDRAAN JAUH VEGETASI

2.1 Latar Belakang

Tidak dapat dipunguiri bahwa sebagian besar dari permukaan bumi ditutupi oleh Vegetasi. Hasil perkiraan bahwa sekitar 70 % dari permukaan tanah ditutupi oleh Vegatasi. Vegetasi adalah Salah Satu komponen Yang Paling Penting dari ekosistem Pengetahuan tentang Variasi dalam spasies tumbuhan dan tatanan Perubahan distribusi Masyarakat dalam siklus vegetasi Fenologi

2.2 Fundamental, Fotosintesis

Telah kita pahami bahwa Saat ini Minyak dan batubara Menyediakan lebih dari 90 Persen dari energi yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan termasuk untuk kendaraan. Energi dalam minyak dan batu bara Pada awalnya ditangkap dari matahari oleh tanaman yang tumbuh jutaan tanun lalu yang diuban Menjadi banan bakar Fosil

2.3 karakteristik Spektral tanaman

Sabuan Penyadapan Sahat daun hijau Peristiwa aliran bercahaya (qi) langsung dari Matahari atau dari langit difusi tersebar ke daun Pada tanaman Aliran bercahaya tercermin dari daun (qr). Jumlah aliran bercahaya  diserap daun Untuk  interaksi Spektral (2) aliran bercahaya Pada daun

2.4 Fautor Dominan Reflektasi Pada Daun

Faktor refleksi Pada daun Sangat Menentukan terhadap proses pengindraan jau Pada Vegetasi atau tanam

BAB III

PRINSIP DASAR PENGINDERAAN JAUH HYPERSPEKTRAL

3.1 Latar Belakang

Bab ini menyajikan Prinsip dasar Pengindraan jauh hyperspectral, Pemetaan Spektral dan Indeks Spektral. Spektrum Pemetaan dan algoritma indeks Spektral Yang disajikan dalam bab ini dapat diimplementasikan Pada tanaman dan tanah, termasuk Pengaruh Sudut Pengambilan data pengindraan jauh akan disajikan dengan Mengambil Contoh data Multi Sudut Pengindrian jaun Pada tanaman

3.2 Panginderaan Jaun Hipers Pektral: Prinsip dasar

Prinsip dasar Pancitraan hipers pektral didasarkan pada evaluasi Signature reflektansi Permukaan bumi Pada domain reflektif dan emisif Pada Pita Spektral Sempit bersebelahan (Goatz et al., 1985: Lillesand & Keifer 2000). ketika Cahaya berinteraksi dengan Suatu benda dalam bentuk Spektrum. Panjang gelombang tertentu lebih disukai diserap dan Panjang gelombang lainnya ditransmisikan oleh benda (Vander Meer et al., 2036)

3.4 Viewing (Pandangan) dan iluminasi Geometri

Orientasi relatif Sumber Cahaya dan aperture Pengukuran, atau iluminasi/geometri tampilan, Merupakan Variabei penting dalam desain spektrometer (suen & Healpy 2007).

BAB IV

METODA ANALISIS DATA PENGINDERAAN JAUH HYPERSPECTRAL

4.1. Latar belakang

Data Multi-Spilctral biasanya digunakan untuk teknik pemetaan Spektral Vegitas. dan Pemantauan tanaman Pertanian. Metode yang digunakan Meliputi fraksi endmembers yang digunakan untuk Membagi Piksel tunggal menjadi komponen penyusunan

4.2 Koleksi Spectral library dan koleksi Endemember

Spectral library adaian data terkait dengan rangkaian Spectral Panturan Pada rentang Panjang gelombang tertentu antara 400 nm-2500 nm dari hasil refleksi Gelombang elektrimagnetik yang ditangkap oleh senso Pada Suatu benda.

4.3 Transformasi Frekuensi kebisingan Minimum

Tujuan kebanyakan transformasi, adalah Memperbaiki penyajian informasi untuk Membantu Pengenalan Pola. Transformasi juga dapat digunakan untuk Menormalkan data untuk digunakan dengan Statistik Prametrik dan ekstraksi Maksimum pada gambar.

4.5 Indeus kemurnian Pixel

The Pixel Purite index (PPI) Adalah algoritma untuk Menemukan pikssl murni Spektral dari Sebuah gambar (Boardman et al, 1995). Ini Menggunakan konsep Model geometri Cambung dimana Prameter geometris Pemandangan diperlakukan sebagai Variasi acak Untuk Menyerap Variabilitas acak dalam Struktur ruang mereka.

4.6 Indeks Spektral Sbagai Indikator Pertumbunan tanaman

Analisis reflektansi spektral dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi ahli ekologi dan agroni

BAB V

PEMETAAN SPEKTRAL DAN INDEKS VEGETASI DATA HYPERSPEKTRAL HVMAP

5.1 Latar Belakang

Pemetaan Spectra Pada Vegetasi Yang Sering digunakan dalam pangolahan data hyperSpectral Memerlukan Sejumlah pengaturan prameter yang digunakan Untuk Membedakan hasti anaisisnya.

5.2 Hymap Akuisisi dan Pra - Pengolahan

Dam Parcobaan ini Hymap data digunakan Sebagai Salah satu hyperspectraid yang diperoleh Melalui Pemetaan udara Citra diakuisisi berbeda bulan tan tahun Febuari, April dan September.

BAB VI

PEMETAAN SPEKTRA TANAH HYPERSPECTRAL MULTI-SUDUT

6.1 Latar belakang

Hyperspectral Pada tanah data yang ditangkap oleh jenis Sensor apapun  dipengaruhi oleh Posisi Sensor dan Sudut Pengambilan Sensor. Efek Pandangan Sensor tidak dapat diukur Sicara langsung

6.2 Hot Spot dan Arah refleksi

Hot Spot salah Satu istian dalam pengindraan jauh, terkait dengan kearahan an bayangan Pada Saat Pengambilan data pangindrian jaun, Hot-Spot Yang Carah banyangan para Melingkar zona di posisi Matahari diperoyeksikan, Seberang Posisi Specular refleksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun