Mohon tunggu...
Iwan AK
Iwan AK Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Buatlah kebohongan besar, membuatnya sederhana, tetap mengatakannya, dan akhirnya mereka akan percaya. (adolf hitler)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahasiswa dan Idealisme dalam Pemilu

7 Juli 2014   01:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:13 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang sudah banyak dibicarakan dan dikoar-koarkan bahwa mahasiswa adalah agent of change dan agent of social control. Banyak bukti sejarah mengatakan bahwa mahasiswa ataupun pemuda punya andil besar dalam perubahan bangsa maupun sistem pemerintahan.

Di Indonesia sendiri, sejarah berulang kali terjadi dan mahasiswa punya peran disitu. Seperti runtuhnya rezim orde lama digantikan rezim orde baru dan kemudian peristiwa reformasi. Ada banyak catatan sejarah yang mengatakan bahwa peran mahasiswa dan pemuda yang menjadi ujung tombaknya.

Banyak yang mengatakan, bahwa idealisme seseorang sangat tinggi ketika ia masih berada dalam lingkungan kampus yakni mahasiswa. Karena mahasiswa dianggap tidak mempunyai kepentingan apapun dalam hal politik. Mahasiswa masih dianggap netral oleh masyarakat. Oleh sebab itu mahasiswalah yang seringkali menyuarakan aspirasi-aspirasi masyarakat ataupun mengontrol kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat.

Namun apakah idealisme-idealisme semacam itu masih berlaku dalam moment pemilu kali ini? Apakah kekritisan mahasiswa masih ada ketika mereka dihinggapi kepentingan-kepentingan partai politik atau tim sukses yang secara langsung ikut melibatkan mereka?

Saya melihat idealisme mahasiswa sekarang semakin menipis dan lebih mementingkan pragmatisme belaka, asal dirinya untung maka persoalan idealisme sudah terabaikan. Namun, dari kacamata yang lain saya masih percaya bahwa mahasiswa masih memegang peranan penting untuk mengupayakan perbaikan dalan jajaran birokrasi pemerintahan maupun dalam sosial masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun