Mohon tunggu...
AKHMADI
AKHMADI Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 44 Jakarta

Guru Pendidikan Pancasila bertugas di SMPN 44 Jakarta, Ketua MGMP Wilayah 1 Kota Administrasi Jakarta Timur, Komite SMKN 1 Cikarang Barat, Konsultan Hukum, CGP Angkatan 10, bisnis, hobbi menulis tentang dunia pendidikan, politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya. beberapa tulisan tertuang dalam https://www.kompasiana.com/akhmadi23750, https://akhmadijpr.com/, https://akhmadiblog.blogspot.com/, https://www.facebook.com/akhmadijpr.akhmadijpr/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlunya Konversi Nilai setelah Asesmen

9 Desember 2024   20:13 Diperbarui: 9 Desember 2024   20:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konversi nilai adalah proses mengubah skor mentah hasil asesmen menjadi format yang lebih mudah dipahami, seragam, dan sesuai dengan skala penilaian yang digunakan oleh sekolah atau institusi pendidikan. Proses ini penting dilakukan setelah pelaksanaan Asesmen Akhir Semester (AAS) untuk beberapa alasan berikut:

1. Menjamin Keseragaman dalam Penilaian

  • Alasan: Setiap guru mungkin memiliki gaya penilaian yang berbeda dalam menentukan skor. Konversi nilai membantu menyamakan hasil skor mentah dengan skala standar yang telah ditentukan (misalnya, skala 1-100 atau huruf A-E).
  • Manfaat: Murid dari kelas yang berbeda tetap dinilai secara adil dan seragam meskipun diajar oleh guru yang berbeda.

2. Meningkatkan Transparansi Penilaian

  • Alasan: Konversi nilai memberikan interpretasi yang jelas bagi siswa dan orang tua. Mereka lebih mudah memahami posisi akademik siswa dalam skala yang digunakan sekolah.
  • Manfaat: Komunikasi antara sekolah dan orang tua terkait hasil belajar menjadi lebih efektif.

3. Menyelaraskan dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

  • Alasan: Nilai mentah dari asesmen perlu diadaptasi agar sesuai dengan standar kelulusan atau KKM yang telah ditetapkan.
  • Manfaat:Memastikan hasil akhir mencerminkan kompetensi siswa sesuai dengan standar kurikulum.

4. Memberikan Gambaran Prestasi Secara Holistik

  • Alasan: Skor mentah seringkali tidak mencakup aspek-aspek pembelajaran lainnya, seperti sikap dan keterampilan. Konversi nilai memungkinkan integrasi nilai akademik dan non-akademik.
  • Manfaat: Hasil akhir memberikan gambaran lebih komprehensif tentang kemajuan belajar siswa.

5. Menghindari Kesalahan dalam Penilaian

  • Alasan: Proses manual sering kali rentan terhadap kesalahan dalam penentuan nilai. Dengan konversi nilai, standar tertentu diterapkan untuk mengurangi bias atau ketidaktepatan.
  • Manfaat: Akurasi nilai akhir lebih terjamin.

6. Menyederhanakan Pelaporan Hasil Belajar

  • Alasan: Sekolah biasanya membutuhkan format nilai yang seragam untuk dimasukkan ke dalam rapor. Konversi nilai memungkinkan penyajian data akademik sesuai dengan kebutuhan pelaporan.
  • Manfaat: Administrasi sekolah berjalan lebih efisien.

Langkah-langkah Konversi Nilai

  • Menentukan Skala Penilaian:Contoh skala 0-100, 1-4, atau A-E.
  • Mengidentifikasi KKM: Tentukan batas minimal kelulusan.
  • Menganalisis Skor Mentah:Pastikan nilai mentah diolah secara statistik.
  • Menghitung Nilai Akhir: Gunakan rumus konversi atau perangkat lunak pendukung.
  • Mengkombinasikan dengan Aspek Non-Akademik:Tambahkan bobot untuk aspek sikap, keterampilan, atau partisipasi.

Konversi nilai dapat dilihat di Channel Youtube dibawah ini, mudah-mudahan dapat membantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun