Diawali dengan surat dari Instruktur, Modul ini mencakup beberapa materi konsep yang sejalan dengan pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan perkembangan pendidikan Abad ke-21. Anda akan menguatkan paradigma berpikir Among, prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur percakapan TIRTA dan supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching. Harapannya setelah mempelajari dan mempraktekkan beberapa latihan percakapan berbasis coaching dapat menguatkan perjalanan pembelajaran Anda menjadi seorang pemimpin pembelajaran dan kepala sekolah.
Forum Komunikasi Fasilitator dan Peserta, saya memberikan arti Coaching dalam pembelajaran adalah pendekatan di mana seorang guru atau pelatih (coach) bekerja secara individual atau kelompok dengan siswa untuk membantu mereka mencapai tujuan belajar mereka. Proses ini melibatkan pemberian umpan balik, bimbingan, dan dukungan yang berkelanjutan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan.
diawali dari 2.3.e. Mulai Dari Diri - Modul 2.3, Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan  keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 menggunakan model 4F (Fact, Feeling, Findings, Future):
1. Fact (Peristiwa)
Pada modul ini, saya mempelajari tentang teknik coaching untuk supervisi akademik. Materi mencakup keterampilan mendengarkan aktif, memberikan umpan balik konstruktif, serta menggunakan pertanyaan reflektif untuk membantu guru lain mengembangkan praktik pengajaran mereka. Saya mempraktikkan coaching dengan salah satu rekan guru, mengadakan sesi untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapinya dalam pengajaran dan memberikan dukungan untuk perbaikan.
2. Feeling (Perasaan)
Saya merasa antusias dan termotivasi untuk menerapkan teknik coaching setelah mempelajari modul ini. Sesi coaching pertama saya dengan rekan guru memberikan pengalaman yang mendalam, di mana saya merasakan kepuasan saat dapat membantu rekan saya menemukan solusi untuk tantangan yang dihadapinya. Namun, saya juga merasa sedikit gugup tentang apakah pendekatan saya sudah tepat dan efektif.
3. Findings (Pembelajaran)
Dari pengalaman ini, saya menemukan bahwa:
- Mendengarkan aktif sangat penting dalam coaching untuk memahami masalah yang dihadapi secara mendalam.
- Umpan balik konstruktif harus diberikan dengan cara yang mendukung, fokus pada perbaikan dan bukan kritik.
- Pertanyaan reflektif efektif dalam mendorong guru untuk berpikir lebih dalam tentang praktik pengajaran mereka dan menemukan solusi sendiri.
- Coaching tidak hanya membantu guru yang diajak bicara, tetapi juga meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi saya sendiri.