Hidup hanya sekali, maka lakukan yang terbaik. Itulah kalimat yang sering kita dengar dari orang-orang untuk memberi pesan ke generasi muda untuk tidak menyesal dalam menghadapi masalah dikemudian hari. Meskipun begitu namanya hidup tidak ada yang tahu kita masih saja menyesal atas pilihan kita sendiri. Pesan ini sangat relevan dari buku yang telah saya baca, Funiculi Funicula: Before Coffee Gets Cold.
Funiculi Funicula: Before The Coffee Gets Cold adalah novel Jepang yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi. Novel ini bercerita sebuah cafe yang memiliki kekuatan magis, di mana seseorang dapat melakukan perjalanan waktu dengan syarat kopi yang dipesan harus tetap panas. Jika, kopi dibiarkan dingin, mereka akan terjebak tidak bisa pulang.
Syarat untuk pergi ke masa lalu mereka harus duduk di tempat istimewa di kafe tersebut dan Memesan kopi panas. Jika pelanggan ingin menemui seseorang di masa lalu, orang yang ditemui harus pernah datang ke kafe tersebut di masa itu untuk bertemu. Meskipun mereka bisa pergi ke masa lalu tapi mereka tidak bisa mengubah takdir dan kejadian di masa depan.
Di dalam novel ini tidak hanya menceritakan satu tokoh, tapi banyak tokoh. Setiap tokoh yang diceritakan adalah seorang pelanggan kafe dan seorang pegawai kafe yang bekerja di kafe Funiculi Funicula tersebut. Setiap tokoh menawarkan konflik yang berbeda-beda jadi setiap tokoh memiliki daya tarik mereka sendiri.
Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh kalian semua, karena terjemahan yang sangat mudah dipahami, pesan yang disampaikan sangat baik dan buku tidak terlalu tebal. Jadi untuk orang yang pertama kali membaca buku, novel ini menjadi pilihan yang bagus untuk pemula di dunia buku. Bisa saya sebutkan kelebihan dari novel ini adalah:
- Terjemahan yang cukup mudah dipahami
Terjemahan yang digunakan dalam novel ini sangat mudah dipahami, dengan kalimat yang langsung dan jelas, sehingga tidak terkesan bertele-tele. Pilihan kata yang digunakan sangat sederhana namun tetap mampu menyampaikan makna yang dalam. Hal ini membuat pembaca, baik yang baru memulai membaca novel atau yang sudah berpengalaman, dapat dengan lancar mengikuti alur cerita tanpa merasa terbebani oleh bahasa yang rumit.
- Bacaan tidak terlalu berat
Penceritaan yang diberikan tidak membutuhkan pikiran yang mendalam. Ceritanya mengalir dengan cara yang santai, tidak memerlukan pemikiran yang mendalam atau analisis yang rumit untuk memahaminya. Jadi, novel ini cocok dibaca di waktu senggang dan mudah untuk direnungkan.
- Buku tidak terlalu tebal
Novel ini memiliki 223 halaman, cukup bisa dibilang buku ini tidak terlalu tebal. Karena tidak terlalu tebal membuat novel ini bisa mudah untuk dibawa kemana-mana. Hal ini menambah kenyamanan bagi pembaca yang ingin menikmati kisah yang ringan tanpa harus terhalang oleh ukuran buku yang besar.
- Mengandung pesan yang cukup reflektif
Novel ini menceritakan berbagai tokoh untuk menyelesaikan masalahnya dengan melakukan perjalanan waktu. Setiap cerita menawarkan konflik yang sering dirasakan di kehidupan sehari-hari. Novel ini mengajak pembaca untuk merenung, mengingat kembali keputusan yang telah diambil, dan belajar menerima masa lalu dengan lebih bijaksana.
- Karakter yang menarik dan beragam
Novel ini menghadirkan berbagai karakter dengan latar belakang dan konflik pribadi yang unik, yang membuat pembaca dapat dengan mudah merasa terhubung dengan mereka. Setiap tokoh memiliki perjalanan emosional yang berbeda, namun semuanya menghadapi dilema universal tentang penyesalan, harapan, dan pembelajaran dari masa lalu. Keberagaman karakter-karakter ini memberi warna pada cerita dan membuat novel ini lebih mendalam, memberi pembaca kesempatan untuk merenung tentang kehidupan mereka sendiri melalui sudut pandang orang lain.
Jadi, sesuai makna dari novel ini, hidup hanya sekali. Kerjakanlah yang terbaik agar tidak menyesal di kemudian hari. Novel ini ringan namun sarat pesan, sehingga cocok dijadikan bacaan reflektif bagi para pemuda. Dengan novel ini yang ringan dan pesan yang baik jadi membuat cukup baik direkomendasikan menjadi bacaan pemuda dalam menerima masa lalu dan maju kedepan.