[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Toilet Berdiri"][/caption]
Seorang penjaga sekolah dari salah satu sekolah elit di sebuah kota tiba-tiba termenung galau. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Merasa peduli, salah seorang siswa mendekatinya lalu menanyakannya.
“Kenapa Pak, mukanya kok mrengut gitu? Galau ya?” tanya siswa tersebut pada penjaga sekolah.
“Iya nih, bapak sedang galau,” jawab si penjaga sekolah.
“kalau boleh tahu kenapa, Pak?” sang siswa kepo dan merasa ingnin tahu kegalauan sang penjaga sekolah.
“Itu, para guru sekarang punya toilet baru,”
“Wah, bagus donk, mudah-mudahan toilet siswa juga cepat menyusul jadi baru,”
“Ya asik buat para guru, tapi tidak bagi saya, Toiletnya itu berdiri!” keluh sang penjaga sekolah.
“Hahaha, jadi bapak ga bisa pipis sambil berdiri ya?”
“Bukan itu sebabnya,” gerutu pak penjaga mendengar suara tertawa sang siswa.
“Lha terus kenapa, Pak?” tanya siswa lagi yang semakin penasaran.
“Jadi gini, Bapak ingat ada kalimat, ‘Guru kencing berdiri, murid kencing berlari’,” jawab sang penjaga sekolah.
“Terus, apa hubungannya?” sang siswa bingung.
“Toilet guru yang baru kan toilet berdiri, jadi kemungkinan sebentar lagi para siswa bakalan kencing sambil berlari, pusing saya ngepelnya!”
“!@#$%^&*(),” (Amin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H