Mohon tunggu...
Amin Enyong
Amin Enyong Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pengagum budaya Indonesia\r\nTwitter : @AFamin_\r\nBlog : http://adigunaku.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsultasi Seks di Radio Ngeri-ngeri Seger

19 Februari 2014   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya pernah hidup lumayan sebentar (tidak bisa dibilang lama) disalah satu kota besar. Datang dari desa ke kota membuat saya sering geleng-geleng kepala melihat pergaulan bebas di kota. Laki perempuan seperti sudah tidak ada batasnya. Rasa malu atau pekewuh sama orang disekitarnya juga sepertinya mulai meluntur. Kata penduduk lokal sih mereka yang seperti itu kebanyakan pendatang.

Tuduhan yang pergaulannya bebas itu adalah pendatang mungkin ada benarnya. Ya karena berdasarkan apa yang saya lihat, mereka-mereka yang pergaulannya seperti itu kebanyakan tinggalnya di daerah-daerah kos-kosan. Meskipun tidak semua penghuni kos seperti itu, masih ada penghuni kos yang ngalim, cotohnya saya, hehe.

Pada satu waktu, karena sangking banyaknya sesuatu yang harus diselesaikan, saya terpaksa lembur. Baru sekitaran jam 10 malam, mata sudah terasa sangat berat. Mata tidak mau diajak kompromi untuk melek sebentar saja merampungkan pekerjaan-pekerjaan ini. Pasokan kopi dan cemilan yang disediakanpun tak mampu menahan beratnya kantuk ini.

Tidak mau kalah dengan kantuk, saya cari cara lain supaya menghilangkan kebosanan dan kantuk. Saya buka folder musik di laptop, saya searching itu lagu-lagu koleksi saya. Membosankan. Akhirnya saya tutup folder musik, saya ambil HP dan membunyikan radio via HP.

Muter-muter cari frekuensi radio, saya berhenti di salah satu channel. Bukan di channel musik, melainkan channel konsultasi seks. Ternyata konsultasi seks itu acara rutin radio tersebut, dan setiap minggunya selalu menghadirkan pembicara seorang dokter kandungan atau ahli seksologi.

Namanya laki-laki, mendengar hal-hal berbau seks mata kembali melek. Tema yang dibahas waktu itu kalau tidak salah tentang serviks. Tapi kalau ada pendengar bertanya lewat sms yang mau tanya diluar tema diperbolehkan. Bagi yang mau bertanya lewat sms, selain mencantumkan nama, harus pula mencantumkan usia dan status.

Nah, pertanyaan diluar tema dari para penanya lewat sms itu yang semakin menyegarkan, bahkan sangking segarnya sampai beberapa kali pekerjaan saya terhenti. Beberapa kali penanya adalah wanita-wanita yang usinya masih 20 an, belum sampai 25 tahun. Dan status mereka kebanyakan masih single.

Seger tentunya, tapi juga ngeri. Ngeri karena mendengar pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Malam itu yang masih saya ingat ada 2 pertanyaan yang bikin ngeri tapi kalau dibayangkan (aduh) seger. Haha.

Pertanyaan pertama dari seorang wanita 21 tahun single, lokasi tinggalnya di sebuah daerah yang terkenal banyak kos-kosan disana. Wanita tersebut bertanya tentang apakah menelan sperma bisa hamil?! Waw!!! Melek banget ga tuh denger wanita tanya seperti itu?! Mrinding juga waktu itu.

Pertanyaan yang kedua yang saya ingat, dari wanita juga, usianya kalo tidak 20 ya 22 tahun single, lokasi tinggalnya juga didaerah yang banyak kos-kosannya. Waktu itu si penanya menanyakan apakah bisa menyebabkan hamil kalau cuma gesek-gesekan tapi ga sampai dimasukan?!! Waktu dengar itu bahkan saya sampai menutup sejenak tugas saya dan konsentrasi mendengarkan radio.

Seger kan?! Haha. Seger banget malam itu, sampai kantuk saya hilang dan berhasil menyelesaikan tugas-tugas saya. Tapi sekaligus juga saya ngeri, betapa pergaulan remaja sekarang sudah sampai tahap layaknya suami istri.

Banyak faktor yang bisa menimbulkan perilaku-perilaku kebablasan seperti itu, seperti kurangnya iman, kontrol dari orang tua yang kurang ketat, serta adanya kesempatan untuk melakukan perbuatan itu.

Perlu adanya tindakan seperti pengawasan yang ketat, khususnya bagi sekalian semua yang punya anak hidup jauh dari orang tua di kos-kosan. Sebelum melepas anak ke kos-kosan perlu dibekali iman dan pengetahuan pergaulan yang cukup. Perlu juga menitipkan anaknya ke yang punya kos agar menjaga dan mengawasinya. Jangan Cuma mau uang kontraknya saja.

Kembali ke masalah konsultasi seks di radio, saya salut kepada dokter narasumber waktu itu, saya lupa namanya. Sang dokter setelah menjelaskan jawaban dari penanya, selalu memberi wejangan kepada si penanya. Jika ada penanya seperti diatasm sang dokter selalu mengingatkan dan mewanti-wanti agar jangan sampai melakukan hal-hal seperti itu lagi karena bisa berbahaya. Sang dokter juga menjelaskan bahaya-bahaya seperti virus atau penyakit yang bisa berkembang ketika mereka melakukan hal-hala demikian tidak dengan pasangan resminya.

Jadi benar-benar ngeri-ngeri sedep konsultasi seks di radio itu. (Amin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun