Motivasi itu memiliki beberapa tingkatan. Ada motivasi tingkat dasar/basic, menengah dan tinggi. Semakin tinggi tinggi tingkat motivasi seseorang akan semakin bagus karena akan meningkatkan usahanya untuk meraih apa yang diinginkan.
Pertama, tingkatan motivasi yang paling mendasar adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena takut dimarahi orang tuanya, dsb.
Pada tingkatan ini, mereka melakukan sesuatu bukan karena kesadaran dan ingin mencapai tujuan tertentu tapi lebih disebabkan karena keterpaksaan atau untuk “menggugurkan kewajiban” saja.
Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.
Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.
Ini adalah tingkatan tertinggi dalam motivasi. Pemicunya adalah adanya dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk berbuat sesuatu bukan karena takut sesuatu atau menginginkan sesuatu.
Alangkah indahnya jika kita selalu memiliki inner motivation yang kuat. Kita berbuat sesuatu karena memang kita menginginkannya. Tentu saja yang kita lakukan adalah kebaikan.
Cita-cita yang kita inginkan akan lebih mudah tercapai jika dilandasi oleh motivasi dari dalam diri sendiri. “Kutahu yang kumau”. Kita bukan mengejar cita2 orang tua yang tidak kesampaian. (bukan berarti tidak boleh, kalau sesuai dengan diri kita tidak masalah).
Yuuk..motivasi terus diri kita untuk berbuat baik untuk diri kita sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H