Mohon tunggu...
Akhmad Faizal Ferdianto
Akhmad Faizal Ferdianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - software developer

Saya adalah seorang mahasisawa informatics engineering, saya berminat menjadi sorang software developer. saya harap apa yang saya berikan bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keunggunal Agile dalam Mengoptimalkan Pengembangan Business Intelligence(BI)

30 September 2024   14:29 Diperbarui: 30 September 2024   14:48 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keunggulan Agile dalam Mengoptimalkan Pengembangan Business Intelligence (BI)

Di era bisnis modern yang sangat kompetitif, pengambilan keputusan berbasis data telah menjadi elemen kunci untuk kesuksesan organisasi. Business Intelligence (BI) memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini, dengan menyediakan alat yang memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data guna mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat. Menurut Wulandari & Raharjo (2023), metodologi Agile telah menjadi solusi yang diadopsi secara luas dalam pengembangan perangkat lunak karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah. Dalam konteks BI, Agile memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan sistem yang mampu merespons perubahan kebutuhan bisnis secara cepat dan iteratif. Berdasarkan tinjauan sistematis yang dilakukan oleh para penulis, integrasi BI dengan metodologi Agile dapat meningkatkan efisiensi proyek, mempercepat waktu peluncuran, serta mengurangi biaya pengembangan. Mereka juga menunjukkan bahwa BI yang dikembangkan menggunakan Agile memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi, terutama dalam hal pengiriman nilai yang lebih cepat kepada pemangku kepentingan.

Penelitian mereka menganalisis 19 artikel yang dipublikasikan antara tahun 2016 hingga 2022 dari 288 makalah awal yang relevan dengan topik. Hasilnya menunjukkan bahwa metodologi Agile tidak hanya mendukung fleksibilitas, tetapi juga meningkatkan kolaborasi antar tim dan menghasilkan pengembangan yang lebih cepat dalam proyek BI. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pendekatan Agile dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan proyek BI yang sering kali kompleks dan memerlukan respons yang cepat terhadap perubahan.

***

Dalam konteks pengembangan Business Intelligence (BI), metodologi Agile memberikan pendekatan yang lebih adaptif dan iteratif dibandingkan dengan metode tradisional seperti Waterfall. Dalam penelitian Wulandari & Raharjo (2023), penggunaan metodologi Agile dalam proyek BI terbukti mampu meningkatkan efisiensi dengan memecah proyek menjadi siklus pengembangan yang lebih kecil, disebut sprint, yang memungkinkan tim untuk beradaptasi secara cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis. Menurut temuan mereka, dari 19 makalah yang dianalisis, 83% proyek BI menggunakan PowerBI sebagai alat utama, sementara 58% lainnya menggunakan Tableau sebagai pendukung dalam proses analitik. Hal ini menunjukkan pentingnya penggunaan alat yang fleksibel dan mudah digunakan dalam proyek Agile BI untuk memaksimalkan hasil.

Selain itu, metodologi Agile mendukung kolaborasi yang lebih erat antara tim teknis dan pemangku kepentingan bisnis, yang dapat meningkatkan akurasi pengembangan. Dengan menggunakan pendekatan seperti Scrum, yang diimplementasikan dalam 100% proyek BI yang dikaji oleh para penulis, tim dapat bekerja dalam siklus pengembangan yang lebih pendek dan teratur, sambil terus menerima umpan balik dari pengguna akhir. Hal ini mempercepat pengiriman hasil proyek dan meningkatkan nilai yang dihasilkan, karena kebutuhan pengguna bisa lebih cepat diakomodasi. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa 75% dari solusi yang diadopsi untuk mengatasi masalah dalam pengembangan Agile BI melibatkan kolaborasi yang lebih erat dengan pengguna akhir.

Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun Agile menawarkan banyak keuntungan, masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah ambiguitas dan kesulitan dalam memverifikasi kebutuhan pengguna, yang ditemukan pada 91,7% proyek BI yang menggunakan Agile. Ambiguity ini sering kali muncul karena sifat iteratif dari Agile yang menuntut perubahan kebutuhan bisnis yang cepat, tetapi tidak selalu diimbangi dengan kejelasan spesifikasi teknis. Selain itu, 50% proyek menghadapi kesulitan dalam memperkirakan tugas yang sulit diestimasi, yang menyebabkan keterlambatan atau kegagalan dalam penyelesaian proyek.

Di sisi lain, manfaat Agile dalam BI tidak bisa dipungkiri. Metodologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengatasi tantangan-tantangan seperti kekakuan sistem tradisional, meningkatkan kolaborasi antar tim, serta memberikan solusi yang lebih cepat dan tepat waktu. Dengan 91,7% proyek BI melaporkan peningkatan tingkat keberhasilan dan penambahan nilai, jelas bahwa Agile menjadi pilihan utama dalam pengembangan sistem BI yang dinamis. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa adopsi Agile dalam BI tidak hanya relevan dalam mengatasi perubahan yang cepat, tetapi juga dalam memberikan hasil yang lebih terukur dan bermakna bagi organisasi.

***

Penerapan metodologi Agile dalam pengembangan Business Intelligence (BI) telah terbukti membawa banyak manfaat bagi organisasi, terutama dalam hal fleksibilitas, kolaborasi tim, dan percepatan penyelesaian proyek. Seperti yang ditunjukkan oleh Wulandari & Raharjo (2023), 91,7% proyek BI yang menggunakan Agile melaporkan peningkatan keberhasilan dan nilai tambah yang signifikan. Namun, tantangan seperti ambiguitas kebutuhan pengguna dan kesulitan dalam memperkirakan tugas-tugas tetap menjadi kendala yang perlu diatasi. Solusi seperti kolaborasi dengan pengguna akhir dan penerapan siklus pengembangan yang lebih kecil melalui Scrum telah berhasil membantu tim dalam mengatasi masalah ini, dengan 75% proyek melibatkan kolaborasi intensif untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Secara keseluruhan, manfaat Agile dalam BI jauh lebih besar dibandingkan tantangan yang dihadapi. Dengan pendekatan yang iteratif, organisasi dapat lebih cepat merespons perubahan kebutuhan bisnis dan menghasilkan solusi yang lebih akurat. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi praktisi BI dan manajemen proyek untuk mengadopsi Agile sebagai metodologi utama dalam pengembangan sistem yang dinamis dan kompleks seperti BI, memastikan hasil yang lebih efektif dan efisien di masa depan.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun