Mohon tunggu...
Akhmad Faizal Ferdianto
Akhmad Faizal Ferdianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - software developer

Saya adalah seorang mahasisawa informatics engineering, saya berminat menjadi sorang software developer. saya harap apa yang saya berikan bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengadopsi Teknologi Digital: Langkah Vital Bagi Perusahaan Keuangan di Era Disrupsi

11 September 2024   08:28 Diperbarui: 11 September 2024   08:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kesuksesan Bisnis dengan Teknlogi Informasi (Sumber: Freepik.com)

Mengadopsi Teknologi Digital: Langkah Vital bagi Perusahaan Keuangan di Era Disrupsi

Di era digital yang semakin maju, peran teknologi informasi (TI) dalam dunia bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurut Kurniawan dan Hiererra (2016), perusahaan seperti PT XYZ yang bergerak di bidang sekuritas sangat bergantung pada TI untuk menjalankan operasional sehari-hari, mulai dari transaksi saham hingga manajemen data pelanggan. Namun, yang menjadi permasalahan besar adalah bahwa banyak perusahaan, khususnya di Indonesia, belum memaksimalkan potensi strategis dari sistem informasi yang mereka miliki. Dalam penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Hiererra, ditemukan bahwa PT XYZ tidak memiliki perencanaan sistem informasi jangka panjang yang dapat mendukung strategi bisnis secara efektif.

Padahal, tanpa perencanaan sistem informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis, perusahaan berisiko kehilangan daya saing di pasar yang dinamis. Menurut data dari IDC (International Data Corporation) pada tahun 2020, sebanyak 89% perusahaan yang memiliki perencanaan TI yang baik mengalami peningkatan kinerja bisnis dalam tiga tahun setelah implementasi. Ini menunjukkan pentingnya merancang sistem informasi yang bukan hanya mendukung operasional, tetapi juga selaras dengan tujuan strategis perusahaan.

Selain itu, persaingan di sektor jasa keuangan semakin ketat, dengan penetrasi perusahaan sekuritas asing yang mencapai 20% pada tahun 2015 (Bursa Efek Indonesia). Ini menambah urgensi bagi perusahaan lokal untuk tidak hanya mengikuti arus digitalisasi, tetapi juga memimpin dengan inovasi. Dengan merancang sistem informasi yang terstruktur dan terintegrasi, perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang mampu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat hubungan dengan pelanggan.

***

Kurniawan dan Hiererra (2016) dalam penelitian mereka menggarisbawahi pentingnya perencanaan sistem informasi yang strategis bagi perusahaan seperti PT XYZ, yang beroperasi di sektor sekuritas. Dengan ketergantungan yang tinggi pada TI, perusahaan ini dihadapkan pada kebutuhan untuk mengintegrasikan sistem informasi dengan strategi bisnis mereka. Salah satu temuan utama adalah bahwa PT XYZ tidak memiliki perencanaan sistem informasi yang mengikuti kerangka arsitektur perusahaan, yang menyebabkan ketidakefisienan dan ketidaksesuaian antara operasional TI dan tujuan bisnis jangka panjang.

Pendekatan yang digunakan oleh Kurniawan dan Hiererra untuk mengatasi masalah ini adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), yang menghasilkan strategi pengembangan sistem informasi. Salah satu kekuatan PT XYZ adalah adanya sistem trading online yang mapan dan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, kelemahan utama mereka adalah kurangnya perencanaan strategis TI dan pengelolaan hubungan pelanggan yang belum maksimal. Dalam hal ini, penelitian mereka menunjukkan bahwa dengan merancang sistem informasi yang mengintegrasikan pengelolaan data dan CRM (Customer Relationship Management), perusahaan dapat memperbaiki kelemahan tersebut.

Berdasarkan temuan mereka, perusahaan seperti PT XYZ harus mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan peningkatan aksesibilitas data dan informasi bagi pelanggan. Selain itu, dengan adopsi teknologi mobile, perusahaan dapat memperluas jangkauan pasar ke luar Jakarta, mengingat peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat. Sebagai perbandingan, laporan McKinsey Global Institute pada tahun 2019 menyebutkan bahwa adopsi teknologi digital di sektor jasa keuangan dapat meningkatkan produktivitas hingga 25%. Ini menggarisbawahi pentingnya transformasi digital bagi PT XYZ untuk tetap kompetitif.

Yang menarik, Kurniawan dan Hiererra juga menekankan bahwa perencanaan sistem informasi bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana TI dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. Dengan mengembangkan aplikasi mobile trading dan memperkuat sistem CRM, PT XYZ dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Dalam konteks ini, pengelolaan hubungan pelanggan menjadi kunci untuk meningkatkan retensi pelanggan dan pertumbuhan pendapatan, yang tercermin dalam survei Gartner tahun 2020 yang menunjukkan bahwa 80% perusahaan yang mengadopsi CRM terintegrasi melihat peningkatan signifikan dalam loyalitas pelanggan.

***

Dari penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan dan Hiererra (2016), jelas bahwa perencanaan sistem informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis sangat penting bagi perusahaan jasa keuangan seperti PT XYZ. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif melalui sistem trading online dan pengelolaan hubungan pelanggan (CRM), perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas jangkauan pasar. Langkah-langkah seperti ini tidak hanya relevan untuk perusahaan sekuritas, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak di berbagai sektor industri lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun