Mohon tunggu...
Akhmad Faizal Ferdianto
Akhmad Faizal Ferdianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - software developer

Saya adalah seorang mahasisawa informatics engineering, saya berminat menjadi sorang software developer. saya harap apa yang saya berikan bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemilihan Guru Terbaik: Solusi Objectif dengan Sistem Pendukung Keputusan

9 September 2024   23:40 Diperbarui: 24 September 2024   12:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penetuan Guru Terbaik Bagi Institusi Pendidikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)(Sumber: Freepik.com)


Pemilihan Guru Terbaik: Solusi Objektif dengan Sistem Pendukung Keputusan

Menentukan guru terbaik di sebuah institusi pendidikan merupakan hal yang krusial, karena kualitas seorang guru memiliki dampak langsung terhadap pembelajaran dan perkembangan siswa. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kanim, dkk. (2023), dijelaskan bahwa SMPIT Rahmatutthoyyibah Al-Iflahah di Kabupaten Tangerang menghadapi tantangan dalam menilai kinerja guru secara objektif. Penilaian selama ini dilakukan secara subjektif tanpa kriteria penilaian yang baku, sehingga diperlukan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk memperbaiki proses ini. Penelitian ini menawarkan solusi dengan membandingkan tiga metode, yaitu Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), Simple Additive Weighting (SAW), dan Weighted Product (WP).

Penentuan guru terbaik melibatkan 18 responden yang terdiri dari kepala sekolah, enam staf tenaga pendidik, sepuluh murid, dan seorang perwakilan dari wali murid. Mereka menilai guru berdasarkan kriteria seperti penguasaan belajar mengajar, etos kerja, kedisiplinan, dan hubungan sosial. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari lima guru yang dinilai, Ibu Yulia, S.Pd., dinyatakan sebagai guru terbaik dengan skor 0,707 (metode TOPSIS), 0,705 (metode SAW), dan 0,231 (metode WP).

Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode WP memiliki tingkat akurasi tertinggi, yaitu 99,998%, dibandingkan dengan TOPSIS dan SAW yang masing-masing memiliki tingkat akurasi 99,994%. Dengan tingkat keakuratan yang sangat tinggi ini, penelitian menyimpulkan bahwa WP adalah metode terbaik dalam memilih guru terbaik di SMPIT Rahmatutthoyyibah. Hal ini menunjukkan pentingnya implementasi sistem pendukung keputusan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

***

Pemilihan metode yang tepat dalam menentukan guru terbaik sangat penting untuk memastikan evaluasi yang objektif dan adil. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kanim, dkk. (2023), tiga metode dipertimbangkan: TOPSIS, SAW, dan WP. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, namun hasil penelitian menunjukkan bahwa WP unggul dalam hal akurasi dengan persentase 99,998%. Keberhasilan metode WP ini bukan tanpa alasan. WP memperhitungkan bobot setiap kriteria secara eksplisit, memberikan penilaian yang lebih seimbang dan mencerminkan kualitas guru secara lebih objektif.

Metode WP bekerja dengan mengalikan rating atribut guru berdasarkan kriteria seperti penguasaan materi, etos kerja, dan hubungan sosial. Setiap rating dipangkatkan dengan bobot yang sesuai, yang membuat metode ini unggul dalam memperhitungkan perbedaan penting antara berbagai aspek kinerja guru. Hal ini berbeda dengan metode SAW yang lebih sederhana dan mengandalkan penjumlahan bobot atribut, atau TOPSIS yang fokus pada jarak solusi ideal positif dan negatif. Dari kelima guru yang dinilai, WP memberikan hasil yang lebih akurat dalam menentukan siapa yang layak disebut sebagai guru terbaik, dengan Ibu Yulia, S.Pd., menempati peringkat pertama.

Sementara itu, metode TOPSIS dan SAW tidak jauh berbeda dalam hal keakuratan. TOPSIS memiliki akurasi sebesar 99,994%, sama dengan SAW. Namun, metode WP tetap unggul karena lebih sensitif terhadap perbedaan kecil dalam kinerja antar-guru, yang dapat menghasilkan penilaian lebih tepat. Hal ini terlihat dari perbedaan yang signifikan dalam skor masing-masing guru. Misalnya, Ibu Yulia memperoleh skor tertinggi pada ketiga metode (0,707 pada TOPSIS, 0,705 pada SAW, dan 0,231 pada WP), tetapi metode WP berhasil memberikan hasil yang lebih rinci dan presisi.

Secara keseluruhan, metode WP terbukti lebih efektif dalam konteks pemilihan guru terbaik di SMPIT Rahmatutthoyyibah. Dalam penelitian ini, keputusan yang lebih adil dan akurat dapat dicapai dengan memperhitungkan faktor-faktor penting yang memengaruhi kinerja guru. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa teknologi informasi dapat digunakan secara efektif dalam pengambilan keputusan di bidang pendidikan. Penggunaan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis metode WP tidak hanya meningkatkan objektivitas dalam penilaian, tetapi juga mempercepat proses seleksi, sehingga manajemen sekolah dapat mengambil keputusan dengan lebih efisien.

***

Dengan mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis metode Weighted Product (WP), SMPIT Rahmatutthoyyibah dapat mencapai hasil yang lebih objektif dalam pemilihan guru terbaik. Keunggulan WP yang memiliki akurasi 99,998% dibandingkan metode lainnya menunjukkan bahwa pendekatan ini lebih efektif dalam menangkap berbagai aspek penilaian kinerja guru. Penelitian yang dilakukan oleh Kanim, Tukiyat, dan Murni Handayani (2023) membuktikan bahwa penggunaan teknologi dalam pengambilan keputusan dapat membantu meningkatkan transparansi dan keadilan dalam institusi pendidikan.

Tidak hanya itu, penggunaan SPK ini juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan motivasi para guru untuk memperbaiki kinerja mereka. Dengan adanya evaluasi yang lebih akurat dan terstruktur, guru-guru akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus meningkatkan profesionalisme mereka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa dalam menentukan guru terbaik. 

Pada akhirnya, penelitian ini tidak hanya memberikan solusi bagi manajemen sekolah, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adopsi SPK yang tepat, proses seleksi guru terbaik dapat dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan adil, sehingga pendidikan yang diberikan kepada siswa akan lebih berkualitas.

Referensi

Kanim, Tukiyat, & Handayani, M. (2023). Analisis perbandingan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution, Simple Additive Weighting, dan Weighted Product dalam sistem pendukung keputusan pemilihan guru terbaik. Jurnal Sistem Informasi, 10(1), 33--40. https://doi.org/10.30656/jsii.v10i1.6134

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun