Ilustrasi: istockphoto.com
Setiap manusia memiliki impian yang sedang dan akan diraihnya, begitu pula dengan penulis memiliki impian yang tidak terbatas, namun perlu disadari bahwa potensi atau kemampuan kita untuk meraih impian tersebut memiliki batas, sehingga raihlah mimpimu, sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Hanya dua hal yang akan mengantarkan manusia untuk meraih mimpinya, yaitu dengan berusaha yang di wujudkan dalam tindakan, dan berdoa kepada Tuhan yang esa, tempat bergantung seluruh makhluk yang hidup di alam semesta ini.
Kesuksesan dalam hidup, itulah yang sembari menjadikan manusia harus berupaya untuk mewujudkannya dalam kehidupan nyata, tetapi kesuksesan tersebut memiliki penafsiran yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan lainnya.
Perjalanan hidup manusia, guru terbaik adalah pengalaman. Artinya pengalaman pahit dan manis, gagal ataupun berhasil tentu manusia pernah mengalaminya, sehingga pengalaman menjadi bahan evaluasi dan proyeksi terbaik untuk mencapai harapan-harapan selanjutnya.
“Dalam hidup ini tidak ada tempat untuk berhenti, siapa lamban ia akan tergilas, dan yang bergerak ia akan di depan. Raihlah cita-cita itu untuk di realisasikan dalam kehidupan nyata” Unlimit8.
Cita-cita memang tidak dibatasi oleh jarak, ruang dan waktu, jika cita-citamu setinggi langit, maka harus bergerak dari paling bawah, paling kecil, paling sulit, bergerak laksana bumi berputar, dengan konsistensi atau istiqomah, sehingga mimpi itu bisa menjadi nyata, kalaupun tidak menjadi nyata, maka kita pastikan bahwa Tuhan memiliki kehendak lain yang itu jauh lebih baik.
Setiap manusia memiliki mimpi untuk direalisasikan menjadi nyata, tetapi perlu kita sadari, bahwa mimpi itu tidak hanya berada di alam imajinasi, sehingga tidak mungkin menjadi nyata, tetapi ada proses dan tahapan untuk merealisasikannya, sehingga mimpi itu benar-benar menjadi nyata.
Penulis juga memiliki mimpi untuk direalisasikan, mimpi besar nan indah itu harus melalui tahapan-tahapan untuk menjadi nyata, bisa diraba, dirasa, dipandang, dan di pegang, disamping itu ada pembuktian, sebagai upaya dan bentuk pengakuan, bahwa sesungguhnya kita bisa meraih mimpi itu untuk menjadi nyata.
Pentingnya Mengkonstruk Pemikiran
Sebelum tindakan dan peristiwa itu terjadi, maka hakekatnya tidak akan pernah lepas dari bangunan berpikir manusia sebelumnya, pemikiran yang tertanam hari ini, akan menentukan buahnya di hari esok. Begitu pula dengan mimpi untuk meraih asa yang melekat dalam pikiran menjadi cita-cita dan harapan untuk segera direalisasikan.
Pikiran positif akan menghasilkan buah positif dihari kemudian, begitu pula sebaliknya. Dari pemikiran yang seringkali disebut dengan Idea, akan menghasilkan arah dan tujuan, dan tujuan tersebut sangat bergantung terhadap niat dalam hati, apakah itu positif atau pun negative akan berdampak terhadap keputusan dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.