"Pasangan Muhammad Fawaid dan Djoko Susanto Sebagai bupati dan wakil Bupati 2025-2030, di kabupaten Jember, yang di helat pada Rabu (27 November 2024), telah mengantarkan keduanya terpilih menjadi pemimpin Jember 5 tahun ke depan"
Pasangan ini populis dengan sebutan Gus-Djos, dengan kemenagan yang cukup fantastis dengan angka mencapai 54,3%, Sementara pasangan Petahana Haji Hendy Siswanto dan Gus Firjoun mendapat dukungan 45, 7 %, dengan tingkat kehadiran pemilih mencapai 57 %, dengan angka selisih berkisar diantara 8 sampai dengan 9 %, dan selisih kemenagan Gus- Djos ini mencapai 93.390 suara.Â
Pasca pilkada serentak, begitu santernya dari pihak 01 membuat branding seolah-olah kemenangan Gus Fawaid dan Djoko Susanto dengan nomor urut 02 itu, mengaitkan berbagai hal yang begitu kurang pantas yang di tujukan ke 02.
Mulai dari hujan yang beberapa hari mengguyur kabupaten Jember, hingga terjadi kebanjiran di wilayah kecamatan Tempurejo, khususnya desa Andongrejo, Curahnongko, dan yang terparah desa Wonoasri, tepatnya di dusun Kraton.Â
Sungguh teramat lucu bagi pihak-pihak yang kalah, dan terus melakukan playing Victim, bahwa kemenangan 02, yang didukung oleh emak-emak berdaster, hingga warna daster pun seolah-olah menjadi persoalan yang cukup besar.Â
Gus - Djos adalah kemenangan Rakyat Jember
Berbagai macam spekulasi masih terus di kembangkan oleh pihak-pihak yang kalah maupun oleh pihak-pihak yang sedang mencari muka.Â
Bahwasanya Jember yang terdiri dari 31 kecamatan dan 250 desa Plus kelurahan itu, dengan jumlah penduduk mencapai 1,9 juta pemilih, dengan tingkat kehadiran mencapai 57%, telah mengantarkan Bupati muda dari kalangan Santri.Â
Penulis kira pasangan Gus - Djos ini merupakan pasangan ideal, sebab Gus Fawaid yang merupakan  kader Gerindra, yang saat ini sedang mencapai puncak kekuasaan di negeri ini, sementara pak Djoko Susanto seorang teknokrat yang paham betul mengenai regulasi dalam sistem pemerintahan.Â
Artinya pasangan 02 tersebut sudah sangat layak untuk memimpin kabupaten Jember 5 tahun yang akan datang, tanpa harus mendiskreditkan pihak-pihak yang kalah dan kecewa atas kemenangan Gus-Djos.Â