"Presiden Jokowi setelah sukses mengantarkan menantu dan putra sulungnya menjadi wali kota, kini giliran putra bungsu presiden Kaesang Pangarep yang mulai merambah ke dunia politik dan di daulat menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)"
Masuk di momen tahun politik, bergabungnya Kaesang Pangarep ke tubuh Organisasi politik yang merepresentasikan sebagai partainya anak muda tersebut, menjadi langkah dan strategi dari PSI dengan target mampu mengantarkan kadernya untuk melenggang ke Senayan.
Target mencapai ambang batas presiden Threshold dan elektoral Threshold menjadi hal yang cukup rasional untuk di lakukan.
Begitu pun dengan di daulatnya Kaesang Pangarep menjadi ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang secara tiba-tiba mengejutkan publik.
Baragam tanggapan dan spekulasi pun terus mengalir, bahkan di tengarai bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI dan langsung di Daulat menjadi ketua umum PSI pun nampak terlihat aneh.
Mengapa terlihat aneh ? Partainya Anak muda yang sudah lengkap dengan AD/ART serta di tunjang oleh pendanaan yang merangkak cukup kuat, ketika bicara sistem, maka muncul anggapan spekulalatif.
Lantas seperti apa sistem dari PSI, ketika melihat fenomena politik tersebut, disinilah tanpa ada proses rekrutmen dan kaderisasi, Kaesang pun langsung menjadi ketua Umum.
Artinya Kaesang Sebagai putra bungsu Presiden dengan kekuatan kekuasaan dan kapital sudah barang tentu menggenggam kekuasaan partai tersebut akan lebih mudah.
Baca juga: Duet Prabowo - Ganjar, Menjadi Langkah Politik Terakhir untuk Menumbangkan Pasangan Anies - Cak IminDinasti politik Presiden JokowiÂ
Menjadi ketua umum PSI menurut beberapa sumber, tentu ada misi yang menjadi target yang hendak di capai.