Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya, semakin membuat masyarakat tercekik, sehingga hal tersebut menjadi problem tersendiri yang harus diantisipasi oleh pemerintah.
Masih di kutip dari sumber yang sama, kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan " pertanian akan menjadi sektor yang mengalami dampak paling serius karena Perubahan Iklim. Dengan demikian, petani harus memiliki bekal ilmu pengetahuan untuk dapat memahami fenomena cuaca dan iklim beserta perubahannya.
Efek El Nino inilah yang mengharuskan pemerintah terus mengawal dan melakukan penyuluhan terhadap petani, sehingga efek El Nino ini bisa di antisipasi.
Oleh karena itu El Nino yang menyebabkan kekeringan dan gagalnya panen para petani, bisa menyebabkan harga komoditi merangkak naik, dan masyarakat pun semakin tercekik.
El Nino dan keberlangsungan Hidup Para Petani
Indonesia Secara umum memiliki geografis dan kekayaan alam yang melimpah, namun semuanya harus dikelola dengan sebaik mungkin.
Sementara mayoritas masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian, akan kelabakan menghadapi cuaca panas yang ekstrim ini.
Dimana rendahnya curah hujan yang berdampak terhadap keringnya lahan yang menjadi wahana untuk di tanam, justru harus gagal panen.
Sudah penulis katakan di awal, efek El Nino tidak hanya berdampak pada keringnya tanaman dan gagalnya panen para petani, namun lebih dari hal itu, beberapa wilayah sudah mulai bingung akan ketersediaan air bersih.
Efek El Nino ini menjadi perhatian khusus, terutama bagi daerah-daerah yang setiap tahun menjadi langganan kekeringan akibat efek El Nino.
Dengan demikian ketersediaan air baik untuk di konsumsi sendiri maupun untuk mengairi sawah, menjadi perhatian khusus, karena hal tersebut sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan hidup masyarakat.