"Kekeringan atau di sebut dengan El Nino yang kondisinya cukup ekstrem ini bisa menyebabkan masyarakat tani gagal panen, sehingga akan sangat berdampak terhadap inflasi yang semakin meningkat"
Kondisi musim kemarau yang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia, mengancam petani gagal panen.
Daerah-daerah yang terdampak el nino sudah mulai bingung akan kekurangan air, yang dampaknya akan membuat sejumlah tanaman kering dan mati.
Dilansir dari detik.com, sejumlah daerah yang terdampak cuaca panas ekstrem ini, yakni Sumatera bagian tengah hingga selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, hingga Jawa barat.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah petani, dengan situasi dan kondisi panas ekstrem tersebut, bisa menyebabkan gagal panen, dan akan semakin meningkatkan dampak inflasi.
El Nino merupakan fenomena iklim yang berkaitan dengan penurunan curah hujan karena suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian timur meningkat. Sebelumnya BMKG menjelaskan bila El Nino akan berlangsung hingga akhir tahun yang dimulai dari bulan Agustus-Oktober 2023 sebagai puncaknya.
El Nino sebuah fenomena alam yang cukup mengerikan, sebab dampak dari El Nino tidak hanya menyangkut pada persoalan pertanian saja yang menyebabkan petani gagal panen.
Namun lebih dari hal tersebut, efek dari El Nino sendiri, bisa menyebabkan langkanya air bersih untuk di konsumsi.
Petani Gagal Panen, Harga Beras merangkak Naik
Salah satu efek El Nino yang cukup mendasar dirasakan oleh masyarakat, yakni harga komoditi kebutuhan yang mulai merangkak naik.