Dan hal tersebut berbeda dengan ketua Umum PKB Cak Imin, yang menurut Candaan Anies Baswedan sebagai Second Victim, yakni sebagai korban kedua Bang Surya Paloh.
Jika yang pertama Anies Baswedan yang diminta dadakan untuk Menjadi Bakal Calon Presiden dan yang kedua Cak Imin pun dimintai dadakan untuk menjadi Cawapres, sehingga membuat kejutan tersendiri yang tidak pernah di perkirakan oleh sejumlah kalangan hal tersebut bakal terjadi.
Cak Imin Menerima Tawaran Surya Paloh dalam tempo sesingkat-singkatnya
Dalam durasi tiga hari, Cak Imin di Deklarasikan menjadi Bakal Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan.
Pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin bersalaman dengan Surya Paloh menerima tawaran menjadi Bacawapres Anies.
Tentu saja hal tersebut membuat banyak orang terbelalak dan terkejut, ibarat Langit dan bumi, prediksi yang masih sulit untuk di nalar, namun begitulah dinamika dan drama politik itu.
Surya Paloh melihat peluang Cak Imin akan hengkang dari koalisi Partai Gerindra memang sudah tercium cukup lama, sebab Prabowo Sendiri tidak menyegerakan deklarsi Bacawapresnya.
Begitu pun dengan masuknya PAN dan Golkar, Cak Imin yang semula pemain inti, harus terparkir menjadi pemain cadangan.
Dengan masuknya dua partai Besar yang bergabung dengan Gerindra, Peluang cak Imin untuk menjadi Bacawapres pun semakin kecil.
Lantas Tawaran Surya Paloh menjadi kesempatan yang tak mungkin datang untuk kedua kalinya, sehingga Cak Imin detik itu juga menerima tawaran tersebut, meski Cak Imin di sebut dengan Second Victim.
Drama Politik ditubuh Koalisi Perubahan masih di narasikan sebagai koalisi yang beraroma penghianatanÂ