"Bakal calon presiden Prabowo Subianto yang di dukung oleh empat partai parlemen dan satu partai parlemen, sudah lebih dari cukup memenuhi ambang batas untuk mendaftarkan sebagai calon presiden ke komisi pemilihan umum"
Dinamika politik yang kian memanas, dengan terbentuknya tiga poros yang berlawanan antara Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Masing-masing bakal calon presiden memiliki elektabilitas secara elektoral dengan di dukung masing-masing partai yang sudah memenuhi persyaratan ambang batas presidential Threshold 20 %.
Koalisi gemuk bakal calon presiden dari parai Gerindra Prabowo Subianto yang di dukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golka, memang tidak bisa di pungkiri menjadi sebuah kekuatan tersendiri bagi koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Efek dari koalisi gemuk, memang menjadi cukup sulit untuk menentukan bakal calon wakil presiden (Bacawapres), tiga partai pendukung tentu akan menyodorkan nama-nama untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nama Muhaimin Iskandar yang akrab di sapa Cak Imin sedari awal sudahdi sodorkan untuk menjadi bakal calon wakil presiden. Dengan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN), nama menteri BUMN Erick Thohir juga menjadi calon kuat untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Belum lagi partai Golkar yang sesuai dengan hasil keputusan Rapimnas, yang menetapkan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden, yang perjalanannya secara elektabilitas nama Airlangga tidak memenuhi syarat, tentu si turunkan untuk menjadi bakal calon wakil presiden.
Justru koalisi gemuk ini menjadi cukup sulit untuk menentukan bakal calon wakil presiden, berbeda dengan PDI Perjuangan yang bekerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan yang mengusung Ganjar Pranowo, Bakal Calon Wakil Presiden yang merupakan hak Prerogatif dari ketua umum partai Megawati Soekarno Putri.
Begitu pula dengan Anies Baswedan yang di dukung oleh tiga partai, Yakni NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang tentu saja proses pemilihan bakal calon wakil presiden tidaklah serumit koalisi gemuk yang di beri nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Masih Berpotensi akan ada partai yang keluar dari barisan