"Pemilu tahun 2024 tinggal hitungan bulan lagi, para kandidat yang sudah terbentuk dari tiga poros sudah mempeesipkan strategi untuk berkompetisi, Ganjar Pranowo yang sudah di deklarasikan oleh PDI-P dan PPP, Prabowo Subianto oleh Gerindra dan PKB, serta Anies Baswedan yang sudah di deklarasikan oleh Partai NasDem, PKS dan Demokrat"
Presiden Joko Widodo sebagai kepala Negara memang seharusnya tidaklah "cawe-cawe" atas pencapresan dari tiga tokoh yang sudah santer di berbagai platform media Sosial.
Meski tidak bisa dipungkiri Presiden Jokowi menjadi kepala Negara tidak lepas dari Partai Pengusung, terutama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai kendaraan Jokowi menuju Istana.
Saat ini PDI-P sudah merekomendasikan sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden yang akan berkontestasi pada pemilu tahun 2024.
Pastinya sebagai kepala Negara Presiden Jokowi tidak boleh cawe-cawe pada salah satu kandidat, akan tetapi secara pribadi beliau adalah petugas Partai yang jelas memiliki kecenderungan terhadap pencapresan Ganjar Pranowo.
Diakui atau pun tidak presiden Jokowi masih memiliki pengaruh yang besar sebagai kepala negara, sehingga situasi yang saat ini terjadi, Jokowi memang memiliki kecenderungan terhadap Ganjar Pranowo dan Mempersiapkan langkah-langkah politiknya dengan memberikan sinyal dukungan terhadap Prabowo Subianto yang merupakan lawan politiknya pada pemilu 2014 dan 2019.
Sehingga tidak heran kebersamaan Jokowi dengan Prabowo cukup berdampak signifikan terhadap elektabilitas Prabowo Subianto secara elektoral.
Meski demikian publik tetap membaca bahwa dukungan Jokowi sangat nyata terhadap Ganjar Pranowo yang merupakan sama-sama Kader PDI-P, meski seringkali bersama Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja.
Dukungan Jokowi untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Benarkah demikian ?
Sudah sangat jelas dukungan Presiden Jokowi untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto meski hanya dalam bentuk simpul-simpul ambiguitas.