Lembaga Keuangan Negara harus Terciderai oleh Oknum Pejabat yang haus akan harta benda
Bicara harta kekayaan, siapapun ingin hidupnya berkecukupan dan sejahtera, karena hal yang demikian merupakan sifat-sifat manusia yang tidak bisa kemudian kita hindari.
Persoalannya ketika seorang pejabat negara yang paham betul akan aturan dalam perpajakan dan memiliki kewenangan yang kuat, justru menyalahi aturan dan memanfaatkan kewenangan itu untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Uang negara dikeruk dengan sedemikian rupa, bahkan terindikasi adanya sebuah geng atau mafia didalam lembaga keuangan tersebut, tentu cukup disayangkan.
Kasus Rafael Alun Sambodo bersama komplotannya yang saat ini sudah terlapor ada 134 pegawai pajak yang memiliki peran penting melemahkan keuangan negara tersebut, tentu harus dibersihkan secara total, karena itu menyangkut dengan kredibilitas lembaga keuangan Negara.
Bersih-bersih dilembaga keuangan dan perpajakan ini menjadi hal yang cukup tajam di sorot oleh masyarakat, pasalnya pajak yang di bayar oleh rakyat, sejatinya adalah untuk kepentingan pembangunan Nasional.
Kasus Rafael Alun Sambodo yang terbongkar melalui perilaku anak dan istrinya ini menjadi pelajaran berharga bagi pejabat kita, sebab hal tersebut cukup menggoyahkan berjalannya sebuah negara di republik ini.
Gurita keuangan negara yang tertampung dalam lembaga keuangan tersebut, menjadi problem yang cukup mendasar, karena menyangkut kredibilitas, integritas dari Lembaga tersebut untuk tingkat kepercayaan masyarakat, agar supaya masyarakat tetap patuh dan tertib untuk membayar pajak.
"Hedonisme keluarga Pejabat Negara"
Apakah pejabat negara tidak boleh kaya ? Tentu saja sangat dibolehkan, bahkan harus kaya, tetapi yang perlu untuk digaris bawahi, bahwa kaya dengan benar dan baik, bukan kaya dengan melakukan segala cara atau membabi buta.
Dalam konstek ini, cepatnya tekhnologi informasi sebagai ruang yang terbuka, akan memudahkan warganet untuk menelisik setiap warga negara yang memiliki harta kekayaan di luar jangkauan akal yang rasional.