Benarkah Anies Baswedan Curi Start Sebelum Waktunya ?Â
Pasca Anies Baswedan Menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Sosok Anies memang kerap menjadi sorotan, apalagi di kala Anies di Capreskan oleh Partai besutan Surya Paloh tersebut.
Kunjungan Anies Baswedan ke beberapa daerah memang disambut antusias oleh warga, Anies Baswedan di anggap calon masa depan yang bisa memimpin bangsa yang besar ini, jika Anies Baswedan sudah memenuhi syarat pada aspek dukungan partai politik sebanyak 20 persen, sebagai aturan dari presidential Treshold.
Anies Baswedan berkunjung ke berbagai daerah di dampingi oleh elite dan pengurus partai NasDem, penulis kira hal tersebut sah-sah saja, senyampang tidak berorasi dan melakukan kampanye politik.
Dan Anies Dilaporkan oleh kelompok yang menamakan diri Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) juga sah-sah saja, tinggal masing-masing baik pelapor maupun yang terlapor sama-sama bisa membuktikan.
Apakah Anies ketika berkunjung ke Aceh, pada Jumat (02/12) melakukan kampanye politik ? Adakah narasi yang di bangun oleh Anies supaya masyarakat memilih dirinya pada pemilu tahun 2024 nanti ?Â
Semua masih dalam tahap dugaan, sehingga pelapor maupun yang terlapor harus sama-sama membuktikan dan menyajikan data dan fakta yang sesuai dengan realita, apakah dalam kunjungan Anies Baswedan ke Aceh ada proses kampanye Politik atau tidak ?
Anies Baswedan dan Kepanikan Lawan Politik Menjelang Pemilu 2024
Sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu, secara elektabilitas saling kejar mengejar dengan ketua umum partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga sudah final di partainya untuk di calonkan sebagai Calon Presiden pada pemilu yang akan datang.
Sudah mulai nampak kepanikan elite politik, ketika Anies terus melakukan safari dan Kunjungan ke berbagai daerah, sehingga tidak bisa dipungkiri pergerakan Anies Baswedan dan partai Pendukungnya cukup di khawatirkan.
Disisi yang lain posisi Anies Baswedan pada hakekatnya masih Bakal Calon Presiden Dari partai NasDem, karena NasDem tidak bisa berdiri sendiri, mengingat partai Besutan Surya Paloh itu masih belum mencapai ambang batas presidential Treshold 20%.