Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumpah Pemuda: Ikrar yang Tak Pernah Mati

28 Oktober 2022   06:54 Diperbarui: 28 Oktober 2022   06:55 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap tanggal 28 Oktober, Menjadi peringatan Sumpah Pemuda, Sumber : kompas.com

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sebuah ikrar para pemuda yang tidak lekang oleh zaman, dan menjadi pelajaran yang harus terpatri dalam jiwa kita.

Ikrar Pemuda bertumpah darah yang satu

Sebuah ikrar para pemuda yang terlahir di negeri yang pernah dijajah oleh Belanda, Jepang dan Negara Lainnya, bahkan bangsa dan negara ini diperas sedemikian rupa oleh para penjajah.

Ikrar perjuangan para pemuda untuk ikut berperang melawan para penjajah sebuah janji yang harus mempertaruhkan nyawa di Medan juang.

Jiwa akan cinta tanah air ditunjukkan oleh para pemuda-pemuda bangsa Indonesia, sehingga momen peringatan sumpah pemuda sebagai bagian yang tak terpisahkan akan berdirinya bangsa Indonesia yang merdeka.

Bahwasanya bangsa Indonesia yang dihuni dari berbagai macam suku, adat, keyakinan, perbedaan bahasa dan latar belakang, semuanya menjadi satu kesatuan tak terpisahkan sebagai bangsa yang multikultural.

Dari ikrar yang tidak pernah mati inilah, para pemuda bangsa Indonesia, sejak dahulu sebelum kemerdekaan belum dicapai, hingga hari ini, ikrar pemuda yang tak pernah mati sebagai bagian dari prinsip berbangsa dan bernegara.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Pemersatu

Sebagai bangsa yang besar dan dihuni dari berbagai latar belakang suku, adat, perbedaan keyakinan, serta perbedaan bahasa domasing-masing daerah, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa perekat persatuan.

Kita semua sepakat bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa perekat kesatuan dan persatuan ditengah kebhinekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun